(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham bursa Amerika yang berakhir hari Kamis (07/05/2020) ditutup dengan indeks utama mixed, dimana Dow Jones dan S&P500 retreat dari posisi penguatan sebelumnya. Namun hanya Nasdaq yang berhasil kuat di tengah tekanan jual yang melemahkan saham Wall Street.
Indeks Nasdaq naik 45,27 poin atau 0,5 persen menjadi 8.854,39, namun indeks Dow Jones merosot 218,45 poin atau 0,9 persen menjadi 23.664,64 serta indeks S&P 500 turun 20,02 poin atau 0,7 persen menjadi 2.848,42.
Terpantau harga saham bergerak naik turun oleh keraguan investor akan sentimen penguat pasar beberapa hari terakhir yaitu dibukanya kembali kegiatan ekonomi beberapa negara pasca lockdown covid-19. Pertimbangan tersebut muncul setelah laporan pasar kerja yang suram dari ADP.
Dalam laporan ADP sebagai prosesor penggajian menyatakan pekerjaan sektor swasta menukik di bulan April, merosot sebesar 20,236 juta pekerjaan pada April setelah merosot oleh 149.000 pekerjaan yang direvisi pada bulan Mei.
Para ekonom telah memperkirakan pekerjaan akan jatuh sebesar 20.050 juta pekerjaan dibandingkan dengan hilangnya 27.000 pekerjaan yang semula dilaporkan untuk bulan sebelumnya. ADP mencatat laporan itu tidak mencerminkan dampak penuh COVID-19 pada situasi ketenagakerjaan secara keseluruhan. Kehilangan pekerjaan dalam skala ini belum pernah terjadi sebelumnya, dimana total kehilangan pekerjaan untuk bulan April saja adalah lebih dari dua kali lipat total pekerjaan yang hilang selama Resesi Hebat.
Melihat pergerakan secara sektoral, saham energi menunjukkan pergerakan signifikan ke zona negatif hingga membuat Philadelphia Oil Service Index anjlok 4,7 persen, sedangkan NYSE Arca Oil Index dan NYSE Arca Natural Gas Index masing-masing turun 2,9 persen dan 2,8 persen.
Demikian juga saham emas merosot dengan n NYSE Arca Gold Bugs Index anjlok 3,5 persen. Saham-saham utilitas, finansial dan tembakau mengalami pelemahan yang signifikan, sementara itu terjadi penguatan pada saham perangkat keras komputer dan semikonduktor yang menguntungkan Nasdaq.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
