(Vibiznews – Indeks) – Harga saham bursa Korea Selatan rebound tipis pada akhir perdagangan hari Jumat (29/05/2020) dengan indeks Kospi melaju jelang penutupan sesi akhir pekan. Kospi kembali mencetak bullish mingguan dengan kenaikan 3,02% setelah pekan sebelumnya rebound. Demikian sepanjang bulan Mei, Kospi cetak kenaikan 4,21% melanjutkan penguatan bulan sebelumnya.
Tekanan jual awal sesi saham di Kospi disebabkan oleh pengumuman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) yang melaporkan meningkatnya kembali kasus baru di Seoul dan juga rilis data produksi industri berkontraksi 4,5 persen tahun-ke-tahun pada April 2020, melebihi perkiraan pasar 0,5 persen.
Kemudian saham naik kembali setelah pengumuman kritik Menteri Keuangan Hong Nam-ki terhadap perilaku kawanan pasar valuta asing lokal dari perdagangan spekulatif. Kementerian akan bertindak berani dengan langkah-langkah stabilisasi pasar jika perilaku kelompok menjadi berlebihan di pasar valuta asing. Hal ini menunjukkan kemauan yang kuat untuk mempertahankan nilai tukar mata uang asing dari mata uang won Korea (dari volatilitas tinggi).
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) ditutup menguat 1,06 poin atau 0,05% menjadi 2029,6. Demikian juga indeks Kospi200 berjangka menguat 0,03 poin atau 0,01% ke posisi 268,29, setelah sempat turun ke posisi rendah 265.23 dan posisi tertinggi di 269.51.
Saham-saham berkapitalisasi besar ditutup mixed dengan pemimpin saham Samsung Electronics naik 0,60 persen, saham perusahaan farmasi terkemuka Samsung BioLogics naik 1,80 persen dan saham pembuat kimia terkemuka LG Chem naik 0,51 persen.
Di antara saham yang melemah,saham pembuat chip No. 2 SK hynix tergelincir 2,86 persen, saham raksasa portal internet Naver jatuh 6,03 persen dan saingan lokalnya saham Kakao turun 1,31 persen.
Sebagai informasi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan lebih dari 50 kasus virus corona baru untuk hari kedua berturut-turut, menempatkan tekanan baru pada otoritas kesehatan negara itu untuk menahan penyebaran virus lebih lanjut. Wakil Menteri Kesehatan Kim Ganglip mengatakan dalam sebuah briefing bahwa Dua minggu ke depan akan menjadi titik kritis dalam mengukur apakah wabah virus akan menyebar ke seluruh wilayah Seoul.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting