(Vibiznews – Forex) – Masuki hari ketujuh berturut-turut, posisi bearish dolar AS masih berlanjut oleh sentimen optimisme akan prospek pemulihan ekonomi global yang menguntungkan perdagangan aset resiko atau kurs beryield tinggi. Di awal sesi Eropa hari Rabu (03/06/2020) posisi indeks dolar AS terjun ke posisi terendah 10 pekan, sehingga mengangkat tinggi rival utamanya seperti euro, poundsterling dan aussie dolar.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, berusaha bergerak positif dengan naik ke posisi 97,41 atau sedang melemah 0,24 persen dari penutupan sebelumnya setelah dibuka pada posisi 97.68 dan sempat naik ke posisi terendah di 97.27.
Optimisme pulihnya kondisi ekonomi global setelah mulai dibukanya kegiatan ekonomi beberapa negara serta janji pemerintah dan bank sentral di seluruh dunia menstimulus ekonominya. Namun pada saat yang sama, para investor meragukan kecepatan pemulihan AS pasca aksi unjuk rasa yang berujung kekerasan di negara itu.
Terpantau poundsterling bergerak kuat ke posisi tertinggi 4 pekan pada posisi 1.2585 dalam pair GBPUSD. Demikian kurs euro bergerak kuat ke posisi 10 pekan terhadap dolar AS dalam pair EURUSD ke posisi 1.1217.
Untuk perdagangan selanjutnya terdapat rilis data ekonomi makro Amerika Serikat yang dapat mempengaruhi pergerakan dolar AS hingga akhir sesi. Akan dirilis rilis data ADP employment change bulan Mei dan juga data ISM non manufaktur PMI bulan Mei. Kedua data ini diperkirakan menunjukkan peningkatan data dari periode sebelumnya.
Untuk pergerakan indeks dolar selanjutnya secara teknikal, menurut analyst Vibiz Research Center indeks dolar diperkirakan akan meluncur ke posisi support di 97.20 – 96.80. Dan jika terjadi pergerakan sebaliknya naik ke posisi resisten 97.80 – 98.55.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang



