(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY turun untuk hari kedua berturut-turut, hingga sempat mencapai posisi terendah satu minggu di 107,61. Tekanan pair ini terseret lebih rendah oleh pergerakan lemah di pasar ekuitas global, dengan indeks saham Eropa ditutup merah dan saham Wall Street ditutup mixed.
Posisi imbal hasil Treasury AS terus mundur dari level tertinggi sebelumnya menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve AS, yield obligasi tersebut turun menjadi 0,80% untuk tenor 10 tahun.
Dari sisi data ekonomi kemarin, Jepang merilis Penghasilan Tunai Tenaga Kerja turun 0,6% YoY, dan perkiraan awal Pesanan Alat Mesin untuk Mei anjlok sebesar 52,8% setelah turun 48,3% pada bulan sebelumnya. Hari ini, Jepang akan menerbitkan Indeks Harga Produsen Mei , dan Pesanan Mesin April untuk April yang terlihat turun sebesar 14%.
Demikian juga, perhatian pasar dapat beralih pada rilis data ekonomi Amerika seperti rilis data inflasi dan juga pengumuman kebijakan moneter bank sentral (Federal Reserve). Selain itu juga peningkatan data kasus baru covid-19 di AS dan negara besar lainnya bisa menjadi alasan kuat pergerakan pair.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bearish, sehingga awal sesi jika bergerak negatif akan turun menuju posisi 107.60 dan jika tembus lanjut ke posisi S1 hingga S2. Namun jika pergerakan sebaliknya akan mendaki ke posisi 108.10 dan jika tembus naik ke posisi R1 hingga R3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
109.23 | 108.88 | 108.30 | 107.96 | 107.40 | 107.05 | 106.47 |
Buy Avg | 108.10 | Sell Avg | 107.50 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting