(Vibiznews – Indeks) – Perdagangan saham di bursa Hong Kong kembali alami profit taking lanjutan hingga akhir sesi Kamis (11/06/2020), yang menempatkan indeks Hang Seng di jalur kerugian hari kedua setelah reli tujuh sesi. Kerugian harian yang dialami Hang Seng cukup besar, terbesar dalam 3 pekan sejak anjlok 5% lebih.
Anjlok cukup dalamnya saham-saham Hang Seng mengikuti trend buruk bursa Asia lainnya oleh prospek ekonomi yang pesimis dari Federal Reserve AS yang membangkitkan kembali kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global.
Dari sisi data ekonomi, bank-bank China memperpanjang 1,48 triliun dalam pinjaman yuan baru pada Mei 2020, dibandingkan dengan 1,70 triliun bulan sebelumnya. Sementara itu penjualan mobil di China naik 14,5 persen tahun-ke-tahun menjadi 2,19 juta pada Mei 2020 memposting bulan kedua berturut-turut peningkatan penjualan mobil.
Indeks Hang Seng turun 571 poin atau 2,3% menjadi 24.480,15, penurunan harian terbesar sejak 22 Mei. Demikian untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan turun 1,96% atau 198,88 poin menjadi 9.944,60. Untuk indeks Hang Seng berjangka bergerak negatif dengan penurunan 0,03% ke posisi 25.049,41.
Melihat pergerakan secara sektoral, semua sektor sektor utama masuk zona merah dipimpin oleh saham sektor energi turun 2,70%, saham sektor keuangan berakhir 2,62% lebih rendah, saham sektor properti turun 2,37%, saham sektor Telekomunikasi turun 1,94%, saham sektor industri turun 1,76%, saham sektor material turun 1,16% dan saham sektor IT yang turun 0,34%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting