(Vibiznews – Index) Bursa Saham Eropa turun tajam pada Kamis (11/06) pasca pernyataan dovish Federal Reserve AS dan kekhawatiran gelombang kedua infeksi virus corona.
Indeks Stoxx 600 Eropa turun 2,9% pada sore hari, dengan sektor otomotif jatuh 5,5% karena semua sektor dan bursa utama jatuh ke wilayah negatif.
Indeks FTSE merosot 2,92%. Indekls DAX melemah 2,89%. Indeks CAC anjlok 3,15%.
Reaksi investor terhadap perkiraan ekonomi terbaru The Fed menjadi sorotan pada hari Kamis. Bank sentral AS mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu dan mengindikasikan tidak mengharapkan untuk menaikkannya sampai tahun 2022. The Fed juga mengatakan mereka mengharapkan ekonomi AS untuk berkontraksi sebesar 6,5% pada tahun 2020 sebelum berkembang sebesar 5% pada tahun 2021.
Perkembangan coronavirus juga tetap menjadi perhatian utama bagi pasar. Pada hari Rabu, pembatalan festival musik Coachella dan Stagecoach yang sangat populer diumumkan, ketika Petugas Kesehatan Masyarakat Riverside County, Dr. Cameron Kaiser mengeluarkan perintah, mengutip kekhawatiran memburuknya penyebaran Covid-19 pada musim gugur.
Saham Lufthansa turun 7,7% setelah maskapai Jerman mengumumkan bahwa hingga 26.000 karyawan bisa berisiko kehilangan pekerjaan. Operator pelayaran Karnaval jatuh 11,3% tenggelam ke dasar Stoxx 600 sementara rantai bioskop Cineworld turun 11%.
Unilever adalah salah satu dari segelintir saham Eropa di wilayah positif, naik 1,8% setelah perusahaan mengatakan akan menggabungkan struktur berkepala dua untuk memungkinkan fleksibilitas M&A yang lebih besar. Saham Just Eat Takeaway naik 3,7% untuk memimpin indeks blue chip Eropa setelah mengumumkan kesepakatan £ 5,8 miliar untuk membeli saingan GrubHub.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa bergerak lemah tertekan pernyataan dovish Federal Reserve AS dan kekhwatiran gelombang kedua coronavirus.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
