(Vibiznews – Forex) – Di awal perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (23/06/2020), posisi indeks dolar kembali terdepresiasi hingga sempat turun ke posisi terendah sepekan oleh bangkitnya sentimen perdagangan aset resiko yang menekan dolar sebagai safe haven. Demikian terhadap beberapa rival utama yang merupakan kurs beresiko, dolar AS juga melemah.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, terpantau bergerak lemah ke posisi 96,90 atau sedang turun 0,14 persen dari penutupan sebelumnya setelah dibuka pada posisi 96.97 dan sempat turun ke posisi terendah di 96.71.
Menguatnya kurs beryield tinggi seperti aussie terjadi setelah penasehat Gedung Putih Peter Navarro mengklarifikasi pernyataan sebelumnya yang menyatakan bahwa deal dagang AS-China berakhir. Presiden Donald Trump juga menyatakan dalam akun twitternya bahwa kesepakatan perdagangan antara AS dan Cina sepenuhnya utuh.
Sentimen positif lainnya yang memperkuat kurs beresiko laporan rilis data flash PMI manufaktur dan Service kawasan Euro menunjukkan hasil yang meningkat cukup signfikan dari periode sebelumnya.
Aussie dolar dalam AUDUSD bergerak kuat ke posisi tertinggi sepekan atau naik 0,14% ke posisi 0.6923. Posisi ini merupakan bullish hari kedua setelah sebelumnya mendapat sentimen kuat dari pernyataan optimis pimpinan RBA – Philip Lowe.
Untuk pergerakan kurs euro terhadap dolar AS dalam pair EURUSD alami penguatan 0,12% ke posisi 1.1288. mendapat support dari rilis data flash PMI manufaktur dan service Jerman dan negara kawasan euro lainnya meningkat cukup signifikan dari data periode sebelumnya.
Namun terhadap yen Jepang dan pound Inggris, dolar AS bergerak lebih kuat, dimana pair USDJPY naik 0,17% ke posisi 107.11 setelah sempat turun di sesi Asia ke posisi 106.73. Yen sempat menguat oleh komentar awal Peter Navarro, kemudian berbalik setelah diklarifikasi. Demikian terhadap poundsterling, pair GBPUSD melemah 0,35% ke posisi 1.2451.
Untuk pergerakan indeks dolar selanjutnya secara teknikal, menurut analyst Vibiz Research Center indeks dolar diperkirakan akan meluncur ke posisi 96.60 – 96.00. Namun jika terjadi koreksi akan mendaki ke posisi 97.35 – 97.80.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group