Forex Eropa 26 Juni: Poundsterling Tertekan Brexit, Euro Diperkuat Ekspansi Fiskal Jerman

619

(Vibiznews – Forex) – Di awal perdagangan forex sesi Eropa akhir pekan hari Jumat  (26/06/2020), posisi dolar AS dollar sedikit terkoreksi terhadap beberapa rivalnya dan juga secara indeks setelah menguat 2 hari berturut oleh menanjaknya kasus positif virus baru di Amerika yang mengancam potensi pemulihan ekonomi berikutnya.

Dolar AS sempat menguat di sesi Asia oleh naiknya posisi imbal hasil obligasi pemerintah AS merespon dini rilis data ekonomi AS yang cukup kuat pengaruhi pasar seperti data pendapatan pribadi, pengeluaran konsumen dan harga inti PCE  yang berpotensi menunjukkan data optimis.

Kini indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, terpantau bergerak lemah ke posisi 97,33 atau sedang turun  0,08 persen dari penutupan sebelumnya setelah dibuka pada posisi  97.42 dan sempat  naik  ke posisi tinggi di 97.48.

Namun terpantau imbal hasil obligasi AS terkoreksi kembali dari posisi 0,69% ke posisi 0,67% menimbang kembali ancaman potensi pulihnya ekonomi global oleh bertambahnya kasus baru terinfeksi virus covid-19.

Kondisi tersebut memperkuat kurs safe haven yen Jepang terhadap dolar AS dalam pair USDJPY, dengan yen menguat 0,25% ke 106.90 setelah 2 hari berturut alami pelemahan. Semakin lemahnya yield obligasi AS akan menekan posisi pair jangka panjang.

Kurs euro sedang bergerak kuat moderat setelah rebound pada sesi Asia, kini pair EURUSD sedang menguat 0,05%  sekitar  1,1227 .   Pair mendapat kekuatan dari rencana advokasi penerbitan utang bersama kawasan Euro, ekspansi fiskal Jerman senilai € 130bn, dan perpanjangan program ECB PEPP.

Pound Inggris turun 0,15%  pada posisi 1,2407 yang melanjutkan bearish 2 hari berturut sebelumnya, pair tertekan oleh komentar negosiator Brexit Inggris – David Frost yang mengatakan “Beberapa posisi Uni Eropa yang tidak realistis harus berubah jika kita ingin maju”. Komentar ini menambah pesimisme tentang pembicaraan Brexit dengan Uni Eropa berikutnya.

Untuk kurs komoditas, aussie dolar dalam pair AUDUSD sedang konsolidasi dari rebound pergerakan sesi sebelumnya. Pair sedang turun 0,05% ke posisi 0.6887 oleh turunnya kembali sentimen pasar aset resiko oleh lonjakan kasus coronavirus dapat memicu tindakan lockdown edisi kedua.

Untuk pergerakan indeks dolar selanjutnya secara teknikal, menurut analyst Vibiz Research Center indeks dolar diperkirakan dapat mendaki  ke  posisi  97.00 – 98.50. Namun  jika terjadi koreksi  akan meluncur  ke posisi  96.40 – 95.80.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here