(Vibiznews – Forex) – Di awal perdagangan forex akhir bulan Juni sesi Eropa hari Selasa (30/06/2020), posisi dolar AS dollar bergerak bullish lanjutan secara indeks dan juga terhadap banyak rival utamanya. Dolar menguat sebagai aset safe haven oleh terkoreksinya keuntungan aset resiko.
Investor di pasar Eropa kembali pesimis akan pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa dengan meningkatnya kasus baru terinfeksi coronavirus di seluruh dunia. Sentimen investor diberatkan oleh beberapa rilis data ekonomi Eropa tidak seperti yang diharapkan untuk meningkat.
Kini indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, terpantau bergerak kuat ke posisi 97,71 atau sedangnaik 0,20 persen dari penutupan sebelumnya setelah dibuka pada posisi 97.74 dan sempat naik ke posisi tinggi di 97.71 yang merupakan posisi tertinggi sebulan.
Lihat : Pertumbuhan Ekonomi Inggris Q1 Merosot Terendah 41 Tahun
Pound Inggris melemah di bawah $ 1,2300 dalam pair GBPUSD yang kini anjlok 0,42% setelah data menunjukkan PDB negara Inggris mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari 40 tahun selama kuartal pertama tahun ini, kontraksi yang lebih curam daripada yang diperkirakan sebelumnya. Poundsterling berada di jalur untuk menjadi mata uang G10 berkinerja terburuk pada bulan Juni untuk bulan kedua berturut-turut.
Kurs Euro terdepresiasi menuju $ 1,1220 dalam pair EURUSD yang kini anjlok 0,36% setelah Kamar Dagang dan Industri Jerman (DIHK) mengatakan bahwa ekonomi terbesar Eropa tersebut akan berkontraksi sebesar 10% tahun ini dan bahwa pemulihan berbentuk V tidak mungkin, dengan setengah dari perusahaan yang diharapkan untuk kembali normal di 2021 paling awal.
Yen Jepang anjlok 0,14 poin atau 0,13% menjadi 107,711 terhadap dolar AS dalam pair USDJPY di tengah peningkatan safe haven dolar oleh karena infeksi coronavirus terus meningkat. Jepang menambahkan 110 kasus pada hari Senin, sementara Amerika Serikat melaporkan hampir rekor 41600. Selain itu beberapa rilis data ekonomi Jepang mengecewakan seperti tingkat pengangguran yang melonjak dan produksi industri menurun untuk bulan keempat berturut-turut.
Untuk pergerakan indeks dolar selanjutnya secara teknikal, menurut analyst Vibiz Research Center indeks dolar diperkirakan akan mendaki ke posisi 97.80 – 98.40. Namun jika terjadi koreksi dapat meluncur ke posisi 97.30 – 97.00.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group