(Vibiznews – Forex) – Indeks dolar bergerak kuat pada perdagangan forex akhir pekan sejak sesi Asia hingga sesi Eropa hari Jumat (3/7/2020), melanjutkan bullish sebelumnya oleh bangkitnya perdagangan safe haven karena investor khawatir tentang gelombang kedua infeksi coronavirus dan dampaknya terhadap pemulihan ekonomi global.
Sentimen pasar forex di sesi Asia sempat optimis merespon laporan data ekonomi yang optimis dari 2 negara besar dunia yaitu AS dan China.Amerika Serikat merilis data NFP melonjak 4,8 juta pada Juni, serta data PMI Caixin China General Services membukukan pertumbuhan terkuat sejak April 2010.
Kini indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, terpantau bergerak kuat ke posisi 97,31 atau sedang menguat 0,01 persen dari penutupan sebelumnya setelah dibuka pada posisi 97.21 dan sempat turun ke posisi rendah di 97.14.
Pound Inggris diperdagangkan sedikit lebih rendah ke posisi 1,2460 atau melemah 0,17% pada pair GBPUSD setelah menyentuh posisi tertinggi delapan hari di sesi sebelumnya. Negosiasi antara UE dan Inggris tentang hubungan mereka di masa depan setelah Brexit berakhir lebih awal dari yang diperkirakan minggu ini, dengan kedua belah pihak menyatakan bahwa divergensi tetap pada sejumlah masalah penting.
Kurs Euro terkoreksi pada posisi 1,1230 atau melemah 0,09% pada pair EURUSD, setelah menyentuh level $ 1,13 untuk pertama kalinya dalam seminggu sehari sebelumnya karena permintaan untuk mata uang berisiko didorong oleh laporan pekerjaan AS yang kuat, di samping survei PMI yang lebih baik dari perkiraan China dan hasil optimis dari vaksin coronavirus.
Yen Jepang bergerak fluktuatif dalam kisaran bearish terhadap dolar AS dalam pair USDJPY, yang kini sedang melemah 0,09% menjadi 107,49. Pair berusaha mendaki ke arah bullish sebagai respon menguatnya perdagangan aset resiko di sesi Asia.
Untuk pergerakan indeks dolar selanjutnya secara teknikal, menurut analyst Vibiz Research Center indeks dolar diperkirakan akan mendaki ke posisi 97.50 – 98.00. Namun jika terjadi koreksi dapat turun terus ke posisi 97.00 – 96.10.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group