(Vibiznews – Indeks) – Aksi profit taking yang menekan keuntungan bursa saham Hong Kong sebelumnya, berlanjut pada hari Jumat (14/8/2020) dengan indeks Hang Seng ditutup melemah. Tekanan jual selama 2 hari berturut di bursa Hong Kong terjadi setelah indeks Hang Seng berada di posisi tertinggi 3 pekan pada hari Rabu. Secara mingguan, indeks Hang Seng gain setelah bearish 4 pekan berturut.
Sentimen investor tertekan oleh ketidakpastian paket stimulus untuk ekonomi Amerika Serikat karena partai Demokrat dan Pemerintahan Trump masih belum mencapai kesepakatan. Kemudian diperberat juga oleh rilis data penjualan ritel China yang menurun dibawah ekspektasi.
Turunnya kembali indeks Hang Seng terjadi oleh kehati-hatian investor menjelang pertemuan penting AS-China akhir pekan ini untuk membahas kemajuan kesepakatan perdagangan bilateral.
Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Wakil Perdana Menteri China Liu He, negosiator utama kedua negara, akan meninjau pakta perdagangan Fase 1 dan kemungkinan menyampaikan keluhan timbal balik dalam hubungan yang semakin tegang.
Indeks Hang Seng ditutup turun 13,35 poin atau 0,05% lebih rendah ke posisi 25.230,67. Namun untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan naik 21,86 poin atau 0,2% lebih tinggi ke posisi 10.266,46. Untuk indeks Hang Seng berjangka bulan Agustus sedang bergerak negatif dengan turun 54 poin atau 0,21% ke posisi 25074.
Melihat pergerakan sektoral terpantau mixed dengan mayoritas sektor masuk zona hijau dipimpin oleh penguatan sektor tambang dan property dengan penguatan 0,86% dan 0,56% masing-masing. Untuk sektor yang lemah dipimpin oleh saham sektor healthcare dengan penurunan 0,56%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
