Bursa Eropa Ditutup Turun Setelah Inggris Terapkan Karantina Baru

721

(Vibiznews – Index) Bursa saham Eropa ditutup lebih rendah pada hari Jumat (15/08) terpicu kekhawatiran gelombang kedua kasus virus corona, seiring Inggris menerapkan langkah-langkah karantina baru.

Indeks Stoxx 600 Eropa ditutup turun -1,2%, dengan saham perjalanan dan rekreasi turun lebih dari 2,3% di belakang pembatasan perjalanan baru karena semua sektor dan bursa utama tergelincir ke wilayah negatif.

Indeks FTSE berakhir melemah -1,55%. Indeks DAX turun -0,71%. Indeks CAC merosot -1,58%.

Inggris telah memberlakukan periode karantina 14 hari baru untuk semua kedatangan dari Prancis mulai Sabtu karena meningkatnya kasus virus corona di negara itu. Belanda, Malta, dan Monako juga ditambahkan ke daftar karantina, yang sudah menampilkan Spanyol dan Belgia.

Badan statistik Uni Eropa, Eurostat pada hari Jumat mengkonfirmasi bahwa zona euro mengalami kontraksi 12,1% dalam PDB (produk domestik bruto) pada kuartal kedua, dan mengalami penurunan pekerjaan terburuk yang pernah tercatat. Surplus perdagangan blok melonjak menjadi 21,2 miliar euro ($ 25 miliar) karena penurunan tajam dalam impor.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Perdana Menteri baru Irlandia Micheál Martin memberikan nada optimis atas kemungkinan perjanjian perdagangan bebas pasca-Brexit setelah pertemuan pertama pada hari Kamis.

Komisi Eropa telah memasuki negosiasi kontrak dengan raksasa farmasi AS Johnson & Johnson atas pembelian 200 juta dosis vaksin Covid-19 potensial untuk didistribusikan di antara 27 negara anggotanya.

Saham perjalanan mengalami pukulan terbesar setelah pengumuman karantina Inggris, dengan Easyjet dan Tui masing-masing turun sekitar 7% dan 8% sementara induk British Airways IAG turun hanya di bawah 5%. Pengecer Jerman Cancom turun 7% setelah hasil setengah tahun pada Kamis.

Di puncak indeks blue-chip Eropa, perusahaan telekomunikasi Swedia Sinch naik lebih dari 5% dan saham Qiagen naik 3% setelah pengambilalihan Thermo Fisher atas perusahaan diagnostik Belanda gagal karena penolakan investor.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa akan mencermati negosiasi stimulus dana bantuan pemerintah AS dan perkembangamn kasus coronavirus dimana Inggris melakukan karantina baru.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here