(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Kamis (22/10/2020) posisi poundsterling dalam pair GBPUSD masih berada di kisaran tertinggi 6 pekan meskipun bergerak bearish. Poundsterling melemah karena investor menunggu perkembangan negosiasi Brexit dan pembicaraan stimulus AS, serta pidato Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak dihadapan parlemen.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya merangkak naik setelah terkoreksi 4 hari di sesi sebelumnya; bangkit dari 7 minggu terendahnya oleh ketidakpastian kembali atas kesepakatan paket stimulus fiskal sebelum pilpres AS.
Pada hari Rabu, kepala negosiator Brexit Uni Eropa Michel Barnier mengatakan kepada Parlemen Eropa bahwa kesepakatan perdagangan dengan London dapat dicapai jika kedua belah pihak bersedia bekerja secara konstruktif, dan siap selama beberapa hari ke depan untuk menyelesaikan masalah yang mencuat.
Di bidang kebijakan moneter, wakil gubernur Bank of England Dave Ramsden mengatakan sekarang bukan waktunya untuk menurunkan suku bunga di bawah nol karena ekonomi Inggris dan sistem keuangan sudah bergulat dengan efek dari krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, Ramsden menegaskan kembali BOE akan terus meninjau kesesuaian suku bunga negatif dan menggunakannya jika diperlukan.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD ditutup kuat. Kini pair berada di posisi 1,3112 dan sedang turun menuju posisi 1.3078 yang merupakan pivotnya, jika tembus akan meluncur terus ke support kuat di 1,2906-1,2880. Namun jika berbalik arah akan mendaki ke posisi 1.3152, setelah itu lanjut ke resisten kuat di 1,3235-1,3270.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting