(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (4/11/2020) posisi poundsterling dalam pair GBPUSD bergerak turun dari posisi tertinggi 2 pekan yang dicapai pada sesi Asia dan berhasil menembus resisten kuat harian. Sejak awal sesi pair bergerak fluktuatif dan sempat turun juga menembus posisi support kuat harian. Pelemahan poundsterling di Eropa terjadi oleh pergerakan rebound dolar AS.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya dollar menanjak naik di pasar uang Eropa setelah melemah sebelumnya; terangkat dengan turunnya sentimen perdagangan risk currencies di tengah ketatnya angka suara hasil Pilpres AS.
Sentimen negatif lainnya datang dari rencana Inggris akan memasuki lockdown selama satu bulan pada hari Kamis, yang meningkatkan kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi negara tersebut. Sementara itu Bank of England kemungkinan akan mengumumkan ekspansi £100 miliar dari program pembelian obligasi pada pertemuan kebijakannya akhir pekan ini.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD ditutup melemah. Kini pair berada di posisi 1,2971, tertekan ke posisi terendah sebelumnya di 1.2913 sebelum ke support lanjutan di 1,2841-1,2810. Namun jika bergerak kuat kembali akan berusaha naik ke posisi tertinggi pada sesi Asa di 1.3139, kemudian akan mendaki ke resisten lemahnya di 1,3170-1,3195.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting