(Vibiznews-Index) – Terjadi lompatan harga saham pada perdagangan bursa Wall Street awal pekan setelah akhir pekan lalu ditutup dalam zona merah. Kemudian terkoreksi kembali pada penutupan perdagangan Selasa dinihari WIB (10/11/2020), dengan indeks utama mixed. Hanya Nasdaq yang kembali masuk zona merah, Dow Jones dan S&P 500 naik ke posisi rekor tertinggi sepanjang masa.
Indeks Dow Jones melonjak melonjak lebih dari 1.600 poin pada awal perdagangan dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, sebelum mengakhiri sesi naik 834,57 poin atau 3 persen pada 29.157,97, level penutupan tertinggi dalam lebih dari delapan bulan. Indeks S&P 500 melonjak 41,06 poin atau 1,2 persen menjadi 3.550,50, sementara itu indeks Nasdaq merosot 41,06 poin atau 1,2 persen menjadi 3.550,50.
Awal sesi Nasdaq sempat melonjak tinggi, namun kemudian pasar melakukan profit taking yang cukup besar hingga anjlok kembali. Banyk saham-saham teknologi yang anjlok parah seperti Netflix turun 8,9%, saham Facebook turun 4,99%, saham Amazon turun 5,06%, saham Apple turun 2%. Terdapat saham bioteknologi yang anjlok paling parah yaitu saham Biogen turun 28,17% setelah otoritas obat Amerika menolak masuk obat Alzheimer kerjasama dengan perusahaan obat Korsel.
Rally saham awal di Wall Street dipicu laporan hasil optimis dari studi fase 3 vaksin virus corona yang sedang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech. Pfizer dan BioNTech mengatakan analisis sementara hasil menemukan kandidat vaksin lebih dari 90 persen efektif dalam mencegah COVID-19 pada peserta tanpa bukti infeksi sebelumnya.
Secara sektoral, mayoritas keuntungan saham dipimpin oleh sektor maskapai penerbangan, dengan lonjakan 19,3 persen oleh NYSE Arca Airline Index. Indeks melonjak ke level penutupan terbaiknya dalam lima bulan. Saham American Express melonjak 27,3% dan saham Boeing melonjak 16% dan saham Delta Airlines melonjak 16,92%. Kemudian ditambah kekuatan saham energi seiring kenaikan tajam harga minyak mentah.
Saham keuangan, baja dan kimia juga menunjukkan kinerja yang sangat kuat pada hari itu tetapi menutup sesi tertinggi mereka. Terjadi pergerakan sebaliknya pada saham emas yang melemah tajam, menyeret NYSE Arca Gold Bugs Index turun 6,8 persen. Saham yang tertekan lainnya seperti saham perumahan, ritel dan perangkat lunak juga berada di bawah tekanan yang cukup besar selama sesi.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



