(Vibiznews-Index) – Bursa saham Wall Street ditutup di zona merah pada perdagangan yang berakhir hari Selasa (26/11/2020), tetapi sepanjang bulan November Dow Jones berhasil mencetak kenaikan bulanan terbesar sejak 1987. Demikian juga S&P 500 serta Nasdaq keduanya naik hampir 11%, monthly gain terbesar sejak April. Prestasi bursa bulan November mendapat sentimen positif dari perkembangan positif vaksin virus korona dan prospek pemulihan ekonomi dengan cepat.
Indeks Dow Jones jatuh 271,73 poin atau 0,9 persen menjadi 29.639,64, indeks Nasdaq turun tipis 7,11 poin atau 0,1 persen menjadi 12.198,74 dan indeks S&P 500 turun 16,72 poin atau 0,5 persen menjadi 3.621,63. Kelemahan di Wall Street sebagian dipicu oleh aksi profit taking menyusul rekor tertinggi yang dicapai pada pekan lalu; Nasdaq dan S&P 500 ke rekor penutupan tertinggi baru, sementara Dow Jones juga tetap berada di dekat level terbaiknya.
Sentimen negatif juga telah dihasilkan sebagai reaksi terhadap laporan dari National Association of Realtors yang menunjukkan penjualan rumah tertunda di AS yang secara tak terduga turun di bulan Oktober. Pending home sales turun 1,1 persen menjadi 128,9 pada Oktober setelah jatuh 2,0 persen ke revisi 130,3 pada September.
Tekanan juga datang dari berita yang menunjukkan pemerintahan AS siap untuk menambahkan pembuat chip top China SMIC dan produsen minyak dan gas lepas pantai nasional CNOOC ke daftar hitam yang diduga perusahaan militer China.
Sementara itu, investor mengabaikan berita optimis terbaru mengenai potensi vaksin virus corona, dengan Moderna mengumumkan bahwa uji coba fase 3 calon vaksinnya menunjukkan kemanjuran 94,1 persen. Moderna berencana untuk meminta Otorisasi Penggunaan Darurat dari FDA dan persetujuan bersyarat dari Badan Obat Eropa hari ini.
Secara sektoral, saham sektor energy mengalami kinerja terburuk dengan Philadelphia Oil Service Index anjlok 6,4 persen, NYSE Arca Oil Index anjlok 6,3 persen dan NYSE Arca Natural Gas Index anjlok 4,1 persen. Pelemahan yang cukup besar juga terlihat pada saham perbankan dengan penurunan indeks KBW Bank sebesar 2,9 persen dan saham maskapai penerbangan, baja, dan pialang.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



