(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (1/12/2020) posisi poundsterling dalam pair GBPUSD bergerak turun dari posisi tertinggi 3 bulan yang dicapai pada pembukaan sesi Eropa. Poundsterling sudah menembus posisi resisten kuat hariannya merespon data PMI manufaktur yang lebih baik dari perkiraan, harapan kesepakatan perdagangan pasca-Brexit, pelonggaran pembatasan virus corona, dan berita vaksin COVID-19 yang optimis.
Data akhir PMI Markit menunjukkan aktivitas pabrik Inggris berkembang lebih dari yang diperkirakan dan pada laju tercepat dalam hampir 3 tahun. Indeks naik ke posisi 55,6 pada bulan November dari 55,3 periode bulan sebelumnya.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya beranjak turun di pasar uang Eropa mendekati posisi terendah 2 tahun; ditekan ekspektasi pelonggaran moneter the Fed Desember ini dan juga kenaikan bursa saham Asia dan Eropa.
Negosiasi Brexit memasuki bulan terakhir dan Kanselir Jerman Angela Merkel mendesak negosiator untuk menarik semua upaya ke langkah terakhir. Namun, UE akan meluncurkan tindakan darurat pada Rabu atau Kamis, jika tidak dapat mencapai kesepakatan pada saat itu dengan Inggris.
Sentimen pergerakan selanjutnya dapat berubah pada sesi malam oleh rilis data ekonomi ISM Manufaktur PMI Amerika Serikat yang diperkirakan menunjukkan penurunan data dan pidato Presiden Fed Jerome Powell dihadapan Senat AS.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD ditutup melemah. Kini pair berada di posisi 1,3355 dan bergerak turun menuju posisi pembukaan 1.3321, jika tembus lanjut ke support kuat di 1,3282-1,3255. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik kembali ke posisi 1.3406, jika tembus lanjut ke resisten lemah di 1,3415-1,3455.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting