(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (18/12/2020) posisi poundsterling dalam pair GBPUSD bergerak bearish hingga menembus support kuat hariannya. Pair tertekan penguatan dolar AS dan juga laporan ritel sales Inggris yang merosot.
Data penjualan ritel Inggris dilaporkan turun 3,8% pada bulan November, kontraksi data sejak April 2020 karena permintaan terpukul oleh lockdown selama empat minggu di Inggris. Kemudian terdapat data sentimen konsumen pada bulan Desember meningkat pesat didorong oleh peluncuran program vaksin virus corona negara itu.
Secara mingguan, posisi poundsterling sedang berada di jalur untuk kenaikan mingguan 2,4%, merupakan kenaikan mingguan terbaik dalam enam bulan, dengan harapan terobosan kesepakatan perdagangan Brexit sebelum akhir tahun. Namun, pada hari Jumat negosiator Brexit Uni Eropa Michel Barnier mengatakan bahwa ada peluang untuk mendapatkan kesepakatan tetapi jalan menuju kesepakatan semacam itu sangat sempit.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya dollar rebound di pasar uang Eropa setelah melemah 6 hari; bangkit dari 2,5 tahun terendahnya dengan investor take profit setelah seminggu tertekan prospek stimulus fiskal AS serta kenaikan pound sterling.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD ditutup retreat. Kini pair berada di posisi 1,3503 yang berusaha mendaki kembali ke posisi 1.3589, dan jika tembus lanjut ke resisten kuatnya di 1,3640-1,3675. Namun jika terkoreksi, akan turun kembali ke posisi 1.3487, jika tembus meluncur ke support lemah di 1,3455-1,3428.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting


