(Vibiznews – Forex) – Pair AUDUSD pada sesi Asia Senin (11/1/2021) yang dibuka lebih rendah dari penutupan sebelumnya bergerak lemah masuki hari ketiga berturut oleh posisi kekuatan dolar AS. Pair melemah ditengah perdagangan aset risiko yang banyak diminati dan juga pergerakan rally harga minyak mentah.
Perdagangan aset risiko diburu pasar global setelah rekor lanjutan bursa saham Wal Street akhir pekan lalu, juga lonjakan imbal hasil treasury yang naik ke posisi tertinggi 10 bulan setelah 4 sesi bergerak kuat. Terpantau mayoritas bursa saham kawasan Asia bergerak tinggi yang di-support juga oleh rally harga minyak mentah pekan lalu hingga naik 10% lebih.
Harga minyak mentah WTI melonjak lebih dari 3,5% ke posisi tertinggi sejak Februari 2020, secara mingguan melonjak 10,5% setelah Arab Saudi berjanji untuk memangkas produksi sebesar 1 juta barel per hari pada bulan Februari dan Maret.
Dari laporan ekonomi yang dirilis hari ini, data survey inflasi bulanan di Australia menunjukkan penguatan dari periode sebelumnya, namun ini data minor sehingga tidak mempengaruhi sentimen investor.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya menanjak di awal pasar uang Asia setelah 2 sesi sebelumnya gain. Menguat karena melonjaknya imbal hasil obligasi AS namun dibatasi oleh partai Demokrat yang akan menguasai pemerintah AS. Anggaran besar dan defisit neraca perdagangan membuat mata uang AS menjadi investasi yang semakin tidak menarik.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD bergerak kuat, pair yang dibuka pada posisi 0.7765 sedang mendaki menuju 0.7790, jika tembus lanjut ke R1 dan juga R2. Namun jika bergerak sebaliknya akan meluncur menuju pivot dan jika tembus lanjut ke S1 hingga S3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7870 | 0.7834 | 0.7799 | 0.7763 | 0.7728 | 0.7692 | 0.7657 |
Buy Avg | 0.7790 | Sell Avg | 0.7719 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting