(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (11/1/2021), posisi euro dalam pair EURUSD memperpanjang pergerakan lemah sebelumnya menembus posisi support kuat hariannya dan euro berada di posisi terendah 3 pekan melewan dolar AS. Pair bergerak lebih jauh dari level tertinggi 2,5 tahun di tengah kekhawatiran atas meningkatnya kasus COVID-19, penguncian baru dan lambatnya vaksinasi.
Bank sentral kawasan Euro atau ECB pekan lalu juga mengatakan bahwa prospek peluncuran vaksin menggembirakan tetapi akan membutuhkan waktu sebelum kekebalan yang meluas tercapai dan ekonomi dapat kembali normal.
Dari laporan ekonomi yang dirilis, data produksi industri Spanyol turun 3,8 persen dari tahun sebelumnya pada November 2020, menyusul penurunan 1,6 persen pada bulan sebelumnya, karena kebangkitan kembali kasus COVID-19 dan tindakan pembatasan baru menghantam aktivitas industri.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak lanjut menanjak di pasar uang Eropa setelah menguat 3 hari; ditopang kenaikan tajam yields U.S. Treasury dan ekspektasi akan dikucurkannya stimulus tambahan di Amerika.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD akan melemah, pair kini berada di posisi 1.2160 dan bergerak turun mendekati posisi support lanjutan di 1.2130 – 1.2104. Namun jika terjadi koreksi positif , pair akan naik ke posisi pembukaan di 1.2227 sebelum lanjut ke resisten kuat di 1.2253-1.2285.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
