(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (20/1/2021) posisi poundsterling dalam pair GBPUSD kembali melanjutkan uptrend perdagangan sesi sebelumnya hingga menembus posisi resisten kuat hariannya. Poundsterling kini berada di posisi tertinggi sejak April 2018 oleh pelemahan dolar dan rilis data tingkat inflasi Inggris yang optimis.
Laju inflasi di Inggris naik tipis menjadi 0,6% pada periode bulan Desember dari 0,3% pada November dan sedikit di atas perkiraan pasar 0,5%, karena beberapa pembatasan virus corona telah dilonggarkan. Kontribusi kenaikan terbesar berasal dari biaya transportasi yaitu tarif angkutan udara dan mobil bekas. Dalam skala bulanan, tingkat harga konsumen naik 0,3%, di atas perkiraan 0,2%. Namun tingkat inflasi ini masih jauh dibawah target BOE.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang terkoreksi di pasar uang Eropa setelah melemah sebelumnya; ditekan naiknya perdagangan risk assets setelah calon Menkeu AS Janet Yellen menyatakan diperlukan program stimulus fiskal besar lagi.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD ditutup menguat. Kini pair berada di posisi 1,3698 dan sedang mendaki mendekati resisten lemahnya di 1,3720- 1,3750. Namun jika terkoreksi akan turun kembali ke posisi 1.3624, jika tembus lanjut meluncur ke support kuat di 1.3572 – 1.3543.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting