(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (20/1/2021), posisi euro dalam pair EURUSD yang bergerak kuat sejak sesi Asia hingga menembus posisi resisten kuat terkoreksi oleh kekhawatiran tentang dampak negatif dari langkah-langkah pembatasan covid-19 pada pemulihan ekonomi kawasan tersebut.
Pair terkoreksi setelah Kanselir Angela Merkel dan gubernur negara bagian mengumumkan perpanjangan dan pengetatan lockdown Jerman saat ini. Sementara itu, Komisi Eropa meminta negara-negara anggota untuk mempercepat peluncuran vaksinasi di seluruh kawasan Euro, mereka harus bertujuan untuk memvaksinasi setidaknya 80 persen pekerja perawatan kesehatan dan warga yang berusia di atas 80 tahun pada bulan Maret, dan setidaknya 70 persen dari seluruh populasi mereka pada musim panas ini.
Pada saat yang sama, kekhawatiran atas ketidakpastian politik di Italia memudar setelah Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte memenangkan mosi tidak percaya yang memungkinkannya untuk tetap menjabat sebagai pemimpin pemerintahan negara tersebut.
Tekanan pair juga datang dari data tingkat harga konsumen di Kawasan Euro turun 0,3 persen dari tahun sebelumnya pada Desember 2020, penurunan bulan kelima berturut-turut, dengan tekanan ke bawah berasal dari sektor energi dan barang industri non-energi. Di saat yang sama, inflasi makanan, alkohol & tembakau melambat menjadi 1,3 persen dari 1,9 persen, sementara biaya jasa naik 0,7 persen, dibandingkan dengan 0,6 persen di bulan November.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang terkoreksi di pasar uang Eropa setelah melemah sebelumnya; ditekan naiknya perdagangan risk assets setelah calon Menkeu AS Janet Yellen menyatakan diperlukan program stimulus fiskal besar lagi.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD retreat, pair kini berada di posisi 1.2125 dan bergerak turun menuju pivot 1.2108 sebelum meluncur ke posisi support kuat di 1.2079 – 1.2044. Namun jika menguat kembali, pair akan naik menuju posisi 1.2157 sebelum resisten kuat di 1.2161-1.2195.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
