(Vibiznews – Economy & Business) Ekonomi Jerman tumbuh 0,1% pada kuartal terakhir tahun lalu terdukung ekspor yang kuat, terhindar dari kontraksi meskipun gelombang kedua dari virus corona baru menghentikan konsumsi di negara dengan ekonomi terbesar Eropa ini, demikian rilis Kantor Statistik Federal pada Jumat (29/01).
Ekspor barang dan konstruksi mendukung ekonomi sementara penguncian baru pada akhir tahun lalu menekan konsumsi swasta, Kantor Statistik Federal mengatakan. Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan 0,0% pertumbuhan kuartal keempat.
Pada kuartal ketiga, ekonomi tumbuh 8,5%.
Pemerintah Jerman pada hari Rabu memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk ekonomi terbesar di Eropa menjadi 3% tahun ini, revisi tajam dari perkiraan musim gugur lalu sebesar 4,4%, yang disebabkan oleh penguncian virus corona kedua.
Mempresentasikan perkiraan yang direvisi, Menteri Ekonomi Peter Altmaier mengatakan dia memperkirakan kenaikan akan berlanjut pada 2022 dan agar ekonomi mendapatkan kembali ke level sebelum krisis pada paruh kedua tahun depan.
Kanselir Angela Merkel dan para pemimpin negara sepakat pekan lalu untuk memperpanjang penguncian terbaru hingga pertengahan Februari ketika Jerman berjuang dengan gelombang kedua dan mencatat jumlah harian kematian COVID-19.
Perekonomian menyusut 5% lebih kecil dari perkiraan tahun lalu. Itu dilampaui di era pasca perang hanya dengan rekor -5,7% pada tahun 2009, selama krisis keuangan.
Sebuah survei yang diterbitkan pada hari Senin menunjukkan sentimen bisnis Jerman merosot ke level terendah enam bulan pada Januari karena gelombang kedua COVID-19 menghentikan pemulihan ekonomi.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
