Ini Penyebab “Roller Coaster” Harga Saham GameStop

546
Photo by gamestop.com

(Vibiznews – Index) Pasar saham global dihebohkan dengan pergerakan “roller coaster” saham GameStop.

GameStop adalah nama perusahaan yang menjual gim video, konsol gim, dan barang elektronik lainnya di AS. Diberitakan perusahaan ini dalam kondisi sulit akibat pandemi. Namun menjadi pertanyaan mengapa saham perusahaan GameStop yang dalam kesulitan seperti ini dapat melonjak tinggi?

Seperti dilansir oleh Reuters, pada awalnya short seller, atau bisa disebut pihak yang melakukan aksi goreng saham,  memiliki ekspektasi harga saham GameStop akan turun, kemudian mereka meminjam saham dengan harapan nantinya bisa membeli saham dengan harga yang lebih rendah untuk melunasi pinjaman dan mengantongi selisihnya.

Pengertian sederhana short selling yakni berupa jual beli saham tanpa memiliki saham yang dimaksud. Atau istilahnya dikenal dengan jual kosong.

Misalnya seorang investor mengamati saham XYZ bisa dijual di harga Rp 20.000 per saham. Ketika pasar saham turun, investor berspekulasi bahwa harga saham XYZ akan turun 20% ke Rp 16.000 per saham. Namun karena investor ini belum memiliki saham XYZ, maka dia harus meminjam saham tersebut melalui broker.

Setelah mendapatkan saham pinjaman XYZ, si investor menjual saham tersebut di harga Rp 20.000. Saat pasar turun dan harga saham XYZ ikut melemah, maka investor baru membeli saham XYZ di pasar saat harganya lebih rendah, misalnya di harga Rp 16.000 per saham. Saham yang dibeli dengan lebih murah daripada harga jual ini dikembalikan ke broker. Jadi bisa kita lihat transaksi ini, si investor mengantongi untung Rp 4.000 per saham.

Namun ternyata aksi goreng saham tersebut digagalkan oleh forum investor di media sosial Reddit bernama WallStreetBets. Dengan memiliki sekitar 3,9 juta pengikut, mereka terus menyarankan anggotanya menjaga saham GameStop. Komunitas Reddit inilah yang membuat upaya short selling ini gagal.

Harga saham GameStop (GME) anjlok pada penutupan sesi perdagangan Kamis (28/1/2021) waktu AS atau Jumat pagi WIB, setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah. Adapun harga saham GameStop ditutup melemah 44,1 persen ke level 152,77 dollar AS. Seperti diberitakan Kamis, perdagangan saham GameStop sempat dihentikan beberapa kali, menyusul penurunan harga yang mencapai 60 persen.

Padahal sebelumnya pada sesi pra-perdagangan, GME mengalami penguatan hingga menyentuh level 500 dollar AS. Namun akibat keputusan sejumlah platform trading di Amerika Serikat, seperti Interactive Brokers dan Robinhood untuk menahan perdagangan GME memicu anjloknya harga saham perusahaan game itu.

Namun sekalipun ditutup melemah, harga saham GameStop masih menguat hampir 950 persen sejak awal tahun ini. Pada akhir 2020, GME berada di level 20 dollar AS.

Seperti dilansir Bloomberg, harga saham GME sendiri melonjak terdukung sentimen setelah seorang penanam modal dari Social Capital, Chamath Palihapitiya mengklaim telah membeli saham Gamestop dalam jumlah yang sangat besar.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here