(Vibiznews – Indeks) – Terjadi aksi profit taking yang cukup besar pada perdagangan bursa saham Jepang hari Rabu (17/2/2021) setelah sesi sebelumnya rally di posisi rekor tertinggi 30 tahun. Indeks Nikkei juga terkoreksi oleh kenaikan yen Jepang yang menekan saham eksportir.
Selain itu, investor tetap berhati-hati bahwa pemulihan global yang didorong oleh stimulus pada akhirnya akan memicu kenaikan inflasi. Terlihat dari patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik sejauh 1,33% di Asia, tertinggi dalam satu tahun.
Indeks harian Nikkei ditutup turun 175,56 poin atau 0,58% menjadi 3.0292,19. Demikian untuk indeks Topix tergelincir 0,18% menjadi 1.961,49. Untuk indeks Nikkei berjangka bulan Maret 2021 bergerak turun 200 poin atau 0,66% menjadi 30400.
Saham pabrikan chip dan elektronik paling menekan Nikkei, dengan saham TDK turun 3,23%, saham Yaskawa Electric kehilangan 3,23% dan saham Tokyo Electron turun 2,2%. Penurunan tersebut mengikuti penurunan saham teknologi di bursa AS semalam. Saham Bridgestone turun 4,13% setelah pembuat ban melaporkan kerugian bersih tahunan pertamanya dalam 69 tahun karena penurunan nilai dan biaya restrukturisasi, setelah pandemi.
Namun terjadi pergerakan sebaliknya pada saham terkait perjalanan dan rekreasi setelah Jepang meluncurkan upaya inokulasi COVID-19 pada hari ini, seperti saham ANA Holdings melonjak 4,19%, saham Japan Airlines naik 4,21% dan saham Central Japan Railway, yang menjalankan kereta peluru yang menghubungkan Tokyo dan Osaka, naik 2,52%.
Jepang memulai program vaksinasi hari ini dengan memberikan vaksin Pfizer-BionTech kepada pekerja rumah sakit Tokyo. Terkait laporan ekonomi hari ini, ekspor Jepang naik 6,4% pada Januari dibandingkan dengan tahun sebelumnya sementara impor turun 9,5% pada periode yang sama.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting