Bursa Asia Pasifik Ditutup Naik Mengikuti Bursa Wall Street; Data Ekonomi Jepang dan Australia Dicermati

519
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Index) Bursa Saham di Asia Pasifik melonjak pada hari Kamis (25/02) setelah Dow Jones Industrial Average melonjak ke rekor penutupan tertinggi semalam.

Indeks Kospi Korea Selatan memimpin kenaikan secara regional dengan melonjak 3,5% menjadi ditutup pada 3.099,69.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 1,67% menjadi ditutup pada 30.168,27 dengan saham SoftBank Group melonjak 3,84%. Indeks Topix juga naik 1,22% untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 1.926,23.

Indeks Hang Seng Hong Kong juga naik 1,2% menjadi ditutup pada 30.074,17.

Indeks ASX 200 di Australia naik 0,83% menjadi ditutup pada 6.834.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 1,54%.

Saham pembuat chip Korea Selatan SK Hynix melonjak 9,19% pada hari Kamis. Pergerakan tersebut terjadi setelah Nvidia melaporkan pendapatan kuartal keempat yang melampaui ekspektasi analis yang meningkat dengan latar belakang kekurangan semikonduktor global, yang telah melanda sektor-sektor mulai dari game hingga otomotif.

Sementara itu, saham produsen mobil Jepang Suzuki Motor turun 3,3%. Perusahaan mengumumkan Rabu bahwa Ketua Osamu Suzuki akan meninggalkan jabatannya pada bulan Juni dan menjadi penasihat senior.

Di sisi pendapatan, Standard Chartered Bank melaporkan laba sebelum pajak tahun 2020 sebesar $ 1,61 miliar, turun 57% dari tahun lalu. Angka itu lebih rendah dari perkiraan analis rata-rata $ 1,85 miliar yang dikumpulkan oleh bank, menurut Reuters. Namun, CEO Grup Bank Standard Chartered, Bill Winters mengatakan prospeknya cerah. Saham Standard Chartered yang terdaftar di Hong Kong turun 1,9% pada hari Kamis.

Pada hari Selasa, saingannya HSBC melaporkan pendapatan setahun penuh yang mengalahkan ekspektasi dan mengumumkan pembayaran dividen untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19.

Semalam di Amerika Serikat, Indeks Dow Jones melonjak 424,51 poin ke rekor penutupan tertinggi di 31.961,86. S&P 500 naik 1,1% untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 3,925,40 sementara indeks Nasdaq ditutup sekitar 1% lebih tinggi pada 13.597,97.

Lonjakan di Bursa Wall Street terpicu pernyataan Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell yang mengabaikan ancaman inflasi, mengatakan perlu waktu tiga tahun untuk mencapai target bank sentral secara konsisten.

Dalam kesaksian hari Rabu di depan Komite Jasa Keuangan DPR, Powell mengatakan inflasi dapat berubah-ubah karena ekonomi dibuka kembali dan ada peningkatan permintaan. Namun, ketua Fed tidak memperkirakan inflasi menjadi meningkat dan mengatakan bank sentral memiliki alat untuk mengatasinya jika diperlukan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang jika dilihat dari sentimen data ekonomi jobless claim AS yang diindikasikan turun dan data Durable Goods Orders Januari AS yang diindikasikan naik dapat menguatkan bursa Wall Street. Jika bursa Wall Street kuat, akan menguatkan bursa Asia Pasifik juga. Juga akan mencermati data ekonomi Jepang dan Australia besok pagi, yang jika terealisir menurun, akan menekan bursa Jepang dan Australia, sehingga bursa Asia Pasifik menjadi mixed, dan sebaliknya jika data ekonomi Jepang dan Australia baik, akan membuat bursa Asia Pasifik menguat.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here