Nikkei Alami Perdagangan Terburuk Sejak April 2020, Bulan Februari Naik 1,83%

319
nikkei

(Vibiznews – Indeks) –  Bursa saham Jepang merosot sangat signifikan pada perdagangan hari Jumat (26/2/2021), hingga mencatat penurunan harian terbesar dalam hampir setahun. Lonjakan imbal hasil obligasi AS memberikan kekhawatiran investor akan potensi kenaikan suku bunga Fed, sehingga memberikan tekanan terhadap set risiko.

Sentimen juga terbebani oleh laporan penjualan ritel di Jepang turun 2,4% yoy di bulan Januari setelah penurunan 0,2% yang pada Desember, sementara itu perumahan baru turun 3,1% di bulan tersebut, paling tidak dalam 19 bulan.

Namun terdapat khabar baik dari  pemerintah Jepang yang ingin mengakhiri keadaan darurat di semua kecuali Tokyo dan tiga prefektur tetangga pada akhir bulan ini, seminggu lebih awal dari yang dijadwalkan.

Silahkan klik jika ingin join Telegram Vibiznews

Indeks harian Nikkei ditutup anjlok 1.202,26 poin atau 3,99% menjadi 28966,06, namun secara bulanan naik 1,83%. Demikian untuk indeks Topix turun 3,21% menjadi 1.864,49. Demikian untuk indeks Nikkei berjangka bulan Maret 2021 bergerak turun 940  poin atau 3,11% menjadi 29250.

Secara sektoral, semua ditutup dalam zona merah dengan pembuat mesin elektronik, perusahaan farmasi dan real estate turun lebih dari 3%. Saham Sumco turun 5,59%, saham Lasertec merosot 5,33% saham Advantest turun 7,51%, dan saham Screen Holdings kehilangan 6,53%.

  

 Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here