(Vibiznews – Forex) – Pair AUDUSD pada sesi Asia Selasa (9/3/2021) kembali bergerak negatif melanjutkan trend pelemahan pekan lalu oleh posisi kuatnya dolar AS sebagai aset safe haven. Pair juga tertekan oleh lonjakan posisi imbal hasil obligasi lokal merespon tingginya yield obligasi AS.
Yield obligasi Australia untuk 10-tahun naik ke level tertinggi 23-bulan 1,818%, meskipun RBA menahan suku bunga resminya pada rekor terendah minggu lalu, sambil berkomitmen pada rencananya untuk membeli lagi A$100 miliar hutang pemerintah selama beberapa bulan mendatang.
Sebagai valas yang memiliki yield lebih tinggi, anjloknya minat perdagangan aset risiko semakin membebani pergerakan pair. Demikian sebagai kurs komoditas, posisi aussie juga tertekan oleh anjloknya harga minyak mentah dan komoditas logam.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak kuat di awal pasar uang Asia setelah rally 4 sesi berturut. Dolar AS naik ke posisi tertinggi 15 pekan oleh kenaikan yield obligasi AS pasca disahkannya paket stimulus fiskal AS $1,9 triliun hari Sabtu lalu oleh Senat AS.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD bergerak lemah, pair yang kini berada pada posisi 0.7635 sedang turun menuju posisi S1 hingga S2. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya, pair akan mencoba naik ke posisi pivot sebelum mendaki ke R1 dan juga R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7786 | 0.7753 | 0.7700 | 0.7668 | 0.7614 | 0.7582 | 0.7528 |
Buy Avg | 0.7682 | Sell Avg | 0.7622 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting