(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang berkonsolidasi pada perdagangan hari Rabu (10/3/2021), sehingga membuat indeks Nikkei nyaris flat setelah rebound sesi sebelumnya. Nikkei sempat bergerak kuat awal sesi merespon penutupan Wall Street semalam, kemudian terkoreksi oleh aksi profit taking akhir tahun fiskal oleh investor lokal.
Mayoritas saham yang menguat dari sektor teknologi dengan posisi imbal hasil obligasi jangka panjang lokal sedikit menurun tetapi tetap pada level yang tinggi, demikian yield obligasi lokal 10-tahun di 0,126% sementara imbal hasil obligasi AS 10-tahun bertahan di 1,54%.
Investor juga mengikuti berita bahwa Perdana Menteri Yoshihide Suga akan bergabung dengan pertemuan online dengan para pemimpin dari AS, Australia, dan India pada hari Jumat untuk membahas masalah seperti langkah-langkah untuk mengatasi infeksi virus corona dan perubahan iklim.
Indeks harian Nikkei ditutup naik 26 poin atau 0,03% pada posisi 29.036,56. Demikian untuk indeks Topix naik 0,11% menjadi 1.919,74. Demikian untuk indeks Nikkei berjangka bulan Maret 2021 bergerak negatif dengan turun 90 poin atau 0,31% menjadi 28980.
Saham teknologi yang paling kuat yaitu saham Fanuc yang menguat 3,35% dan merupakan kontributor terbesar Nikkei, disusul saham operator telepon KDDI yang naik 3,44%. Kemudian saham pembuat peralatan pengujian chip Advantest naik 2,34% dan Sony naik 1,76%.
Sektor baja dan pertambangan turun paling tajam di antara indeks Topix, dengan saham JFE Holdings, saham Kobe Steel dan saham Nipon Steel masing-masing turun 3,4%, 3,32% dan 2,54%. Demikian saham kelas berat Fast Retailing, operator toko pakaian merek Uniqlo, anjlok 2,41% dan platform medis online M3 turun 6,19%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting