(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY pada sesi Asia Kamis (18/3/2021) bergerak bullish setelah sesi sebelumnya terkoreksi oleh pelemahan dolar AS sebagai safe haven. Pair menguat di tengah kuatnya sentimen perdagangan aset risiko setelah Federal Reserve mengumumkan tidak akan menaikkan suku bunga hingga tahun 2023.
Posisi safe haven yen lebih lemah dibandingkan dengan dolar AS oleh buruknya laporan ekonomi Jepang terakhir. Sebelumnya surplus perdagangan Jepang menyusut menjadi JPY 217,4 miliar pada periode Februari 2021 dari JPY 1,106,6 miliar pada bulan yang sama tahun sebelumnya dan bertentangan dengan ekspektasi pasar akan surplus JPY 420 miliar.
Terkait permasalahan covid-19 di Jepang, pemerintah umumkan kondisi gawat darurat di Tokyo dan provinsi sekitarnya akan berakhir tanggal 21 Maret 2021. Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menyampaikan kasus infeksi virus corona telah surut akhir-akhir ini.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak lemah di awal pasar uang Asia setelah melemah sesi sebelumnya. Dolar AS mendapat tekanan dari kebijakan moneter Federal Reserve yang sampaikan tidak menaikkan suku bunga 0%-0,25% hingga tahun 2023.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak kuat, pair yang berada di posisi 108.94 sedang naik mendekati posisi R1 dan juga R2. Namun jika berbalik arah, pair akan turun kembali ke posisi 108.69 sebelum meluncur ke S1 dan juga S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
109.77 | 109.54 | 109.19 | 108.96 | 108.61 | 108.38 | 108.02 |
Buy Avg | 109.05 | Sell Avg | 108.61 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting