(Vibiznews – Forex) – Pair AUDUSD pada sesi Asia Jumat (19/3/2021) bergerak lemah di area support yang melanjutkan tekanan sesi sebelumnya oleh pergerakan kuat dolar AS merespon lonjakan tinggi imbal hasil obligasi AS. Sebagai kurs beryield tinggi, aussie juga tertekan oleh anjloknya perdagangan aset risiko serta posisi harga komoditas unggulan yang melemah.
Pair juga mendapat tekanan kuat dari laporan ritel Australia yang kontraksi, secara tak terduga turun sebesar 1,1 persen bulan ke bulan pada Februari 2021, dibawah ekspektasi dari kenaikan 0,4 persen dan setelah kenaikan 0,3 persen sebulan sebelumnya, di tengah pembatasan karena COVID-19, pembacaan awal menunjukkan.
Di pasar komoditas, aussie dibebani oleh anjloknya harga komoditas bijih besi dan tembaga, juga semakin tertekan oleh pergerakan lemah harga minyak untuk 5 sesi berturut. Harga minyak semakin lemah oleh pergerakan kuat dolar AS serta masalah demand di Eropa.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak kuat di awal pasar uang Asia melanjutkan kekuatan sesi sebelumnya. Dolar AS masih mendapat kekuatan sebagai safe haven dan juga lonjakan imbal hasil obligasi AS di sesi Amerika.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD bergerak lemah, pair yang kini berada pada posisi 0.7740 sedang turun mendekati S1 dan juga S2. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya, pair akan mendaki ke posisi pivot sebelum mencapai posisi R1 hingga R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7948 | 0.7879 | 0.7837 | 0.7768 | 0.7726 | 0.7656 | 0.7614 |
Buy Avg | 0.7795 | Sell Avg | 0.7730 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting