(Vibiznews-Index) – Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) perdagangan akhir pekan lalu ditutup turun 26,48 poin atau 0,86 persen lebih rendah pada 3.039,53. Demikian untuk indeks Kospi200 melemah 4,15 poin atau 1% ke posisi 412.91, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 416.71 dan sempat turun ke posisi terendah di 410.59. Secara mingguan Kospi cetak pelemahan 0,49% dari penguatan 2 pekan berturut sebelumnya.
Sentimen investor di Kospi tertekan oleh kekhawatiran inflasi global setelah naiknya kembali imbal hasil Treasury AS 10-tahun. Posisi imbal hasil obligasi AS 10-tahun melonjak menjadi 1,754% untuk pertama kalinya sejak Januari 2020, membuat panik investor meskipun Federal Reserve mengulangi janjinya untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol hingga 2024.

Sebagai penggerak pasar hari ini yaitu bursa saham Wall Street akhir pekan ditutup mixed setelah sesi sebelumnya merah, hanya indeks Nasdaq yang rebound dari tekanan terburuknya. Sentimen pasar tertekan keputusan Fed tidak memperpanjang jeda modalnya untuk perbankan. Untuk harga minyak mentah berhasil rebound dari tekanan 5 sesi berturut karena proyeksi kenaikan harga oleh Godlman Sachs.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center indeks Kospi200 terkoreksi, awal sesi akan akan turun ke posisi 411.30 dan jika tembus turun ke posisi S1 hingga S2. Namun jika bergerak sebaliknya, indeks naik menuju posisi 415,05 dan jika tembus akan lanjut ke R1 hingga R2.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 422.33 | 419.52 | 416.21 | 413.40 | 410.10 | 407.28 | 403.97 |
| Buy Avg | 415.48 | Sell Avg | 411.00 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



