(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY perdagangan sesi Eropa hari Kamis (22/3/2021) bergerak kuat menembus 2 posisi resisten hariannya oleh meningkatnya sentimen perdagangan aset risiko serta kekuatan dolar AS. Yen Jepang diperdagangkan mendekati posisi terendah 9 bulan setelah Bank Pembangunan Asia (ADB) memperingatkan hari ini bahwa kenaikan imbal hasil AS dapat memicu krisis mata uang dan utang di seluruh Asia seperti guncangan masa lalu yang mengguncang pasar negara berkembang.
Imbal hasil obligasi Jepang 10-tahun berdetak lebih tinggi menjadi 0,082% sementara yield obligasi 10-tahun AS naik menjadi 1,619% setelah Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan kepada Kongres AS bahwa mereka memiliki kepercayaan pada ekonomi AS.
Sementara itu terkait dengan virus corona, pemerintah metropolitan Tokyo telah mengonfirmasi 420 kasus infeksi baru pada hari Rabu, jumlah tertinggi dalam sebulan hanya tiga hari setelah status keadaan darurat dicabut.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang menanjak naik di pasar uang Eropa setelah menguat 2 hari; berada di level 4 bulan tertingginya sebagai safe haven di tengah lockdown kembali dan gelombang ketiga virus di Eropa serta rencana kenaikan pajak AS.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY akan menguat, dan kini pair berada di posisi 109.12 yang sedang mendaki ke posisi resisten terakhir hariannya di 109.45 – 109.76. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya, pair akan turun kembali ke 108.70 sebelum meluncur ke support kuatnya di 108.45 -108.08.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting