(Vibiznews-Forex) – Posisi poundsterling dalam pair GBPUSD pada perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (30/3/2021) konsolidasi di area support setelah sempat di sesi Asia mendekati resisten kuat hariannya. Pair mendapat kekuatan dari pembukaan ekonomi Inggris, namun dibatasi oleh peningkatan yield obligasi AS yang untungkan dolar AS.
Dolar AS mendapat dorongan dari kenaikan imbal hasil obligasi AS, tenor 10-tahun naik ke posisi tertinggi 14-bulan di 1,75% dan imbal hasil lima tahun juga bergerak lebih tinggi. Rincian rencana infrastruktur pemerintah AS telah mulai beredar dan mengarah pada investasi dalam energi hijau dan kemungkinan tidak ada pajak untuk bensin – setidaknya di tahap pertama.
Pemerintah Inggris pada hari Senin 29 Maret mengambil langkah signifikan menuju pelonggaran pembatasan penguncian, dengan orang-orang diizinkan untuk bertemu dalam kelompok yang terdiri dari enam atau dua keluarga dan pembukaan kembali tim olahraga luar ruangan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang menanjak di pasar uang Eropa setelah menguat; di posisi 4,5 bulan tertingginya terpicu melejitnya lagi US Treasury yields oleh kekhawatiran atas inflasi dengan digelontorkannya stimulus massif AS.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD melemah, dan kini pair berada di posisi 1.3758 yang sedang meluncur ke posisi ke support kuatnya di 1.3730 – 1.3700. Namun jika bergerak positif kembali akan naik menuju posisi 1.3785 sebelum mendaki ke resisten kuat di 1.3817 – 1.3840.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting