(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (13/4/2021) posisi euro dalam pair EURUSD terkoreksi dari pergerakan kuat di sesi Asia. Pair bergerak fluktuatif setelah dibuka pada area support dan kemudian melaju ke resisten kuatnya. Kini pair terdesak oleh kenaikan yield obligasi AS dan laporan sentimen ZEW yang pesimis.
Indikator ZEW Sentimen Ekonomi untuk Jerman turun ke 70,7 pada bulan April, tidak jauh dari tertinggi 20 tahun di bulan September di 77,4 tetapi jauh di bawah ekspektasi pasar di 79,0. Ini adalah pertama kalinya sejak November 2020 indikator tersebut melemah, karena kekhawatiran penguncian yang lebih ketat menyebabkan penurunan ekspektasi konsumsi swasta.
Kemudian pair juga mendapat tekanan dari kondisi politik di Jerman, blok politik CDU / CSU Kanselir Jerman Angela Merkel terpecah tentang siapa yang akan memimpin partai dalam pemilihan umum September karena negara terus bergulat dengan kenaikan kasus covid-19.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang terkoreksi di pasar uang Eropa setelah bergerak bullish di pasar uang Asia. Dolar rebound di sesi Asia oleh kenaikan lanjutan yield obligasi AS ke posisi 1,69%, namun kini dibatasi oleh kuatnya sentimen perdagangan aset risiko.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD melemah, pair kini berada di posisi 1.1893 yang sedang meluncur menuju posisi support kuatnya di 1.1881. Namun jika terjadi koreksi positif, pair akan naik kembali ke posisi 1.1915 sebelum lanjut ke posisi resisten kuat di 1.1928 – 1.1955.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
