(Vibiznews – Indeks) – Terjadi tekanan profit taking pada perdagangan bursa saham Korea Selatan hari Selasa (27/4/2021) setelah sesi sebelumnya berada di posisi dekat rekor tertinggi. Indeks Kospi tertekan sentimen spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan menegaskan kembali pendiriannya untuk mendukung ekonomi AS di masa mendatang pada pertemuan minggu ini.
Sementara itu, bank sentral Korea Selatan (BOK) melaporkan perkiraan awal menunjukkan bahwa ekonomi Korea Selatan (PDB) naik 1,8% dari tahun sebelumnya pada kuartal pertama 2021, menyusul kontraksi 1,2% pada periode sebelumnya, yang didorong oleh pemulihan ekspor dan dukungan kebijakan fiskal yang moderat.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) ditutup turun 2,11 poin atau 0,07% menjadi 3215,42. Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka turun 0,22 poin atau 0,05% ke posisi 432.36, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 433.43 dan sempat turun ke posisi terendah di 430.36.
Sebagian besar saham kapital besar ditutup lebih tinggi untuk sektor baja, energi, dan juga perbankan berkinerja kuat, sementara itu saham otomotif, bio, dan teknologi menurun. Yang menguat seperti saham SK hynix naik 2,66 persen, saham operator portal internet raksasa Naver naik 0,66 persen, dan saham LG Chem bertambah 0,91 persen.
Untuk saham kapital besar yang tertekan seperti saham Samsung Electronics kehilangan 0,72 persen, saham Samsung Biologics merosot 1,47 persen , saham Celltrion turun 3,86 persen, saha Samsung SDI turun 0,58 persen dan saham Hyundai Motor turun 0,68 persen.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
