(Vibiznews-Forex) – Posisi poundsterling dalam pair GBPUSD pada perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (27/4/2021) berusaha naik dari posisi support kuat hariannya yang tertekan sejak sesi Asia oleh pergerakan kuat dolar AS. Sejak awal sesi poundsterling tertekan oleh kenaikan yield obligasi AS yang untungkan posisi dolar.
Kekuatan poundsterling timbul dari laporan saldo penjualan ritel survei perdagangan distributif CBI di Inggris yang melonjak menjadi 20 pada April 2021, data tertinggi sejak Juni 2018 dan mengalahkan perkiraan pasar di posisi -5.
Kekuatan sentimen sebelumnya dari laporan The EY ITEM Club yang menaikkan perkiraan PDB Inggris 2021 menjadi 6,8%, dari perkiraan sebelumnya 5%, yang berarti bahwa ekonomi Inggris diperkirakan akan kembali ke ukuran sebelum pandemi pada kuartal kedua tahun depan.
Pekan lalu kekuatan ekonomi Inggris mulai terlihat dari laporan Penjualan ritel melonjak 5,4 persen bulan ke bulan di bulan Maret 2021, menyusul kenaikan 2,2 persen di bulan Februari dan mengalahkan perkiraan pasar sebesar 1,5 persen. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak rekor lonjakan pada Juni tahun lalu.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya dollar bergerak naik di pasar uang Eropa setelah melemah sebelumnya di posisi terendah 2 bulan. Namun indeks masih bergerak terbatas di tengah investor menantikan arah dari pertemuan the Fed minggu ini.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD menguat, dan kini pair berada di posisi 1.3900 yang sedang mendaki ke posisi resisten kuatnya di 1.3927 – 1.3956. Namun jika pair bergerak sebaliknya, pair akan turun kembali ke 1.3857 sebelum meluncur ke posisi support lemahnya di 1.3830 – 1.3800.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting