(Vibiznews-Forex) – Posisi poundsterling dalam pair GBPUSD pada perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (28/4/2021) yang rally selama 3 hari berturut, bergerak bearish hingga menembus posisi support kuat hariannya oleh pergerakan kuat dolar AS. Sejak awal sesi poundsterling tertekan oleh kenaikan yield obligasi AS yang untungkan posisi dolar.
Sentimen investor sedang tertuju pada pengumuman kebijakan moneter The Fed malam ini yang diperkirakan bank sentral Amerika tersebut akan mempertahankan suku bunga nol dan memperkirakan tidak ada perubahan hingga 2024 seperti hasil pertemuan FOMC bulan lalu.
Namun pasar mengincar kebijakan pembelian obligasi, dimana diperkirakan memberi sinyal mengurangi pembelian obligasi di pasar. Jika Fed memberi isyarat bahwa mereka akan menyusun rencana pengurangan pada bulan Juni, maka tekanan besar datang pada laju pounsterling.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya dollar bergerak naik di pasar uang Eropa setelah menguat tipis; beranjak naik sejalan kenaikan yields US Treasury dan bursa saham yang mixed saja di tengah investor menantikan arah dari pertemuan the Fed.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD melemah, dan kini pair berada di posisi 1.3868 yang sedang meluncur ke posisi support lemahnya di 1.3832 – 1.3800. Namun jika pair bergerak sebaliknya, pair akan mendaki kembali ke posisi 1.3910 sebelum tembus ke resisten kuatnya di 1.3947 – 1.3986.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting