(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY pada sesi Asia hari Jumat (21/5/2021) bergerak bullish mendekati area resisten harian setelah perdagangan bursa saham global di Wall Street rebound kuat. Dibandingkan dolar AS, posisi yen Jepang sedang tertekan oleh lonjakan kenaikan kasus covid-19 dan rilis data inflasi dan flash PMI manufaktur yang melemah.
Indeks harga konsumen Jepang turun 0,4% yoy pada April 2021, setelah penurunan 0,2% di bulan sebelumnya. Ini adalah penurunan harga konsumen selama tujuh bulan berturut-turut. Demikian data flash PMI manufaktur masih berada di kisaran kontraksi, turun ke posisi 52,5 dari 53,6.
Terkait kenaikan kasus baru covid-19, pemerintah Jepang melaporkan kenaikan 5819 kasus baru terinfeksi dan lonjakan kasus kematian akibat covid di negeri tersebut pada hari Kamis.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak lemah di pasar uang Asia setelah anjlok di sesi global sebelumnya. Tertekan ke posisi terendah sejak awal tahun oleh turunnya kembali imbal hasil obligasi AS ke posisi terendah sepekan dan kuatnya sentimen perdagangan aset risiko.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak bearish, pair yang berada di posisi 108.83 berusaha naik ke pivot sebelum melaju ke posisi R1 dan juga R2. Namun jika berbalik arah, pair akan turun kembali ke posisi 108.68, jika tembus meluncur menuju posisi S1 dan S2.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 109.70 | 109.50 | 109.13 | 108.94 | 108.57 | 108.38 | 108.05 |
| Buy Avg | 109.04 | Sell Avg | 108.66 |
