(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Korea Selatan memperpanjang penurunan beruntun ke sesi ketiga pada perdagangan hari Senin (24/5/2021), terbebani oleh kekhawatiran awal inflasi pasca pandemi dan anjloknya perdagangan bitcoin. Indeks Kospi turun ke posisi terendah sejak perdagangan 17 Mei 2021 oleh anjloknya saham teknologi dan farmasi.
Namun pelemahan terbatas oleh ekspektasi pemulihan ekonomi global karena data minggu lalu menunjukkan kebangkitan yang kuat oleh sektor jasa baik di AS dan dibukanya kembali bisnis di Eropa setelah penguncian yang berkepanjangan pasca pandemi.
Sementara itu, bank sentral Korea Selatan (BOK) pada hari Senin mengatakan akan memilih pemasok teknologi untuk membangun platform percontohan untuk mata uang digital.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) ditutup turun 12,12 poin atau 0,38 persen menjadi 3.144,3. Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka melemah 1,51 poin atau 0,36% ke posisi 420.57, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 423.09 dan sempat turun ke posisi terendah di 419.38.
Secara sektoral, saham teknologi dan farmasi melemah , sebaliknya saham perbankan dan telekomunikasi bergerak lebih kuat. Saham kapital besar yang tertekan seperti saham Samsung Electronics turun 0,5 persen, saham SK hynix turun 2,45 persen, saham Naver merosot 1,25 persen, saham LG Chem turun 0,22 persen, dan saham raksasa farmasi Celltrion merosot 2,42 persen.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting