(Vibiznews – Indeks) – Pelemahan harga saham di bursa Korea Selatan berlanjut pada perdagangan hari Kamis (26/5/2021) oleh lemahnya sentimen investor. Indeks Kospi tertekan pertambahan kasus baru covid-19 di Korea Selatan dan juga kebijakan bank sentral Korea Selatan tidak mengubah suku bunganya.
KDCA atau badan pengendalian dan pencegahan penyakit Korea Selatan melaporkan penambahan 629 kasus baru virus corona di tengah meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke negara tersebut. Sementara itu bank sentral Korea atau BOK mempertahankan suku bunga dasarnya tidak berubah pada rekor terendah 0,5% dan merevisi prospek ekonomi yang lebih tinggi menjadi 4% tahun ini, laju ekspansi paling tajam sejak 2010.
Terkait harga, inflasi konsumen diperkirakan akan naik sebesar 1,8% pada tahun 2021, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 1,3%. Kemudian data ekonomi yang masuk, Indeks Survei Bisnis tentang kondisi bisnis di sektor manufaktur stabil di 96 poin pada bulan April, tidak berubah dari tertinggi 10 tahun bulan sebelumnya.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) ditutup turun 2,92 poin atau 0,09 persen menjadi 3.165,51. Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka turun 0,54 poin atau 0,13% ke posisi 423.00, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 424.38 dan sempat turun ke posisi terendah di 419.78.
Saham-saham kapital besar kembali lanjutkan tekanan jual seperti saham Samsung Electronics turun 0,25 persen, saham Naver turun 2,34 persen, saham farmasi raksasa Samsung Biologics kehilangan 2,03 persen, saham Hyundai Motor turun 1,34 persen dan saham LG Chem merosot 3,49 persen.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting