Nikkei Cetak Pelemahan Mingguan, Investor Ragukan Kekuatan Ekonomi Jepang

422

(Vibiznews – Indeks) –  Mengakhiri perdagangan saham pekan ini, bursa Jepang cetak ditutup lebih rendah pada hari Jumat (11/6/2021) dan sekaligus mencetak pelemahan mingguan lanjutan. Indeks Nikkei pekan ini anjlok 0,93 persen setelah pekan lalu melemah 0,71 persen, tertekan saham perbankan dan properti.

Saham sempat bergerak kuat merespon pernyataan pemerintah Jepang pada hari Kamis yang memutuskan untuk mencabut keadaan darurat  COVID-19 di tiga prefektur setelah akhir pekan ini, selain menerima sentimen positif dari rekor tinggi bursa Wall Street. Beberapa pelaku pasar meragukan ekonomi Jepang akan pulih secepat Amerika Serikat dan negara maju lainnya, karena negara itu sedang bergulat dengan dampak gelombang keempat pandemi.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menyatakan berencana untuk menyelesaikan vaksinasi semua warga negara yang telah mengajukan permohonan suntikan pada Oktober-November. Berita ini memberikan harapan percepatan pembukaan kembali ekonomi dengan normal, yang memberikan sentimen positif bagi saham-saham terdampak seperti perusahaan pelayaran dan pengiriman.

Silahkan klik jika ingin join Telegram Vibiznews

Indeks harian Nikkei ditutup turun 7 poin atau 0,03% lebih rendah menjadi 28.948,73. Namun untuk indeks Topix turun 0,14% menjadi 1.954,02.  Untuk indeks Nikkei berjangka bulan Juli 2021 bergerak negatif dengan naik 100 poin atau 0,35% ke posisi 28880.

Saham-saham besar yang menekan indeks seperti saham Toshiba Corp merosot 1,59%, saham Mitsubishi UFJ Financial anjlok 1.91% dan saham Sumitomo Mitsui Financial Group 0.94%. Saham Toshiba melemah setelah penyelidikan eksplosif yang dirilis pada hari Kamis menemukan perusahaan dan pemerintah berkolusi untuk bersandar pada investor asing agar sejalan dengan keinginan manajemen.

Saham farmasi seperti Shionogi, naik 3,4% karena laporan media lokal bahwa perusahaan tersebut berencana untuk memproduksi vaksin COVID-19 sendiri secara massal. Kemudian saham Chugai Pharmaceutical naik 1,04% dan saham Ono Pharmaceutical naik 1,5% di tengah laporan media bahwa mereka akan menerima subsidi pemerintah untuk penelitian mereka tentang obat-obatan COVID-19.

Pergerakan sebaliknya terjadi kenaikan pada saham teknologi dan farmasi seperti saham Advantest naik 0,61%, saham Tokyo Electron naik 0,65%, saham M3 Inc naik 3,12% dan saham produsen obat Eisai melonjak 7,0%.

 

Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here