(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang ditutup flat pada perdagangan hari Kamis (24/6/2021) yang ditopang oleh saham-saham teknologi setelah Nasdaq lanjut cetak rekor tertingginya di bursa Wall Street. Indeks Nikkei sama dengan sesi sebelumnya juga dipengaruhi oleh pergerakan yen Jepang yang fluktuatif.
Sentimen investor masih belum berubah setelah risalah BoJ dari pertemuan April menunjukkan bahwa pembuat kebijakan sepakat bahwa langkah-langkah stimulus besar-besaran yang dilakukan oleh negara-negara maju dapat membantu mempercepat laju pemulihan ekonomi di Jepang dan global.
![](https://www.vibiznews.com/wp-content/uploads/2021/02/telegramvbn2-300x176.jpg)
Indeks harian Nikkei ditutup mendatar pada posisi 28.875,23. Namun untuk indeks Topix terkikis 0,10% menjadi 1.947,10. Untuk indeks Nikkei berjangka bulan Juli 2021 bergerak negatif dengan turun 10 poin atau 0,03% ke posisi 28800.
Tekanan pada Nikkei datang dari saham West Japan Railway yang turun 2,7% serta saham operator department store Isetan Mitsukoshi dan Takashimaya masing-masing kehilangan 3,2% dan 2,1%. Saham Sumitomo Forestry merosot 0,8% setelah perusahaan mengumumkan rencana untuk menjual 16 juta saham baru, yang berjumlah 8,7% dari saham yang ada untuk meningkatkan hingga 37,1 miliar yen ($334,32 juta).
Mayoritas saham yang bergerak kuat hanya saham teknologi dan otomotif, di teknologi ada kenaikan saham Softbank naik 2,2% sedangkan di otomotif seperti saham Honda Motor, Nissan Motor, Suzuki Motor yang menguat 1% lebih masing-masing. Saham otomotif menguat oleh posisi pelemahan yen Jepang di sesi Asia.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting