(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang awal pekan ditutup melemah dan lebih rendah dari sesi sebelumnya pada hari Senin (28/6/2021). Indeks Nikkei retreat dari posisi tertinggi 10 hari oleh tekanan saham teknologi pasca pelemahan Nasdaq di bursa Wall Street akhir pekan dan juga penguatan yen Jepang terhadap dolar AS.
Sentimen investor tertekan oleh laporan meningkatnya kasus covid-19 di Jepang, terdapat 386 kasus baru pada hari Minggu, menandai peningkatan minggu ke minggu untuk hari ke-8 berturut-turut. Dari pasar valas, pergerakan yen Jepang semakin kuat terhadap dolar AS masuki hari ketiga berturut.
![](https://www.vibiznews.com/wp-content/uploads/2021/02/telegramvbn2-300x176.jpg)
Indeks harian Nikkei ditutup turun 28,93 poin atau 0,1% menjadi 29037,25. Demikian untuk indeks Topix turun 0,04% pada 1.961,00. Untuk indeks Nikkei berjangka bulan Juli 2021 bergerak negatif dengan turun 90 poin atau 0,31% ke posisi 28950.
Saham kapital besar berbasis teknologi yang menekan Nikkei seperti saham Tokyo Electron turun 1,45% dan Saham Advantest anjlok 1,18%.Kemudian saham M3 dan pembuat obat Eisai masing-masing turun 1,42% dan 1,27%. Saham yang berperforma buruk di Topix adalah saham Daikin Industries yang turun 0,95% dan saham Recruit Holdings anjlok 0,91%.
Namun terdapat saham yang menguat seperti saham Seven & i Holdings melonjak 4,47% setelah otoritas antimonopoli AS memerintahkan 7-Eleven untuk menjual lebih dari 200 gerai ritelnya, menyelesaikan kekhawatiran persaingan atas akuisisi rantai bahan bakar Speedway senilai $21 miliar oleh raksasa ritel Jepang dari Marathon Petroleum.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting