(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang akhir pekan berakhir lemah pada perdagangan hari Jumat (27/8/2021) setelah ditutup flat sesi sebelumnya. Indeks Nikkei tertekan oleh kekhawatiran atas potensi perubahan kebijakan tapering The Fed dan berita banyaknya arus modal investasi asing keluar bursa.
Secara mingguan berhasil rebound dan melonjak 2,34% dari level terendah hampir delapan bulan minggu lalu. Gain yang dicapai merupakan yang terbesar dalam 3 bulan yaitu sejak bulan Mei.
Arus keluar modal asing secara mingguan di bursa Jepang mencapai level tertinggi dalam lebih dari 3 bulan setelah pengumuman Toyota Motor akan memangkas produksi globalnya sebesar 40% bulan depan.
Anjloknya Nikkei juga dibayangi oleh kondisi pandemi, Kementerian Kesehatan Jepang hari ini mengatakan bahwa jumlah pasien COVID-19 yang sakit parah di Jepang mencapai 2.000, naik 26 dari hari sebelumnya dan mencapai rekor tertinggi untuk hari ke-15 berturut-turut.
Indeks harian Nikkei ditutup turun 101 poin atau 0,36% menjadi 27.651,51. Namun untuk indeks Topix turun 0,34% menjadi 1.928,77. Demikian indeks Nikkei berjangka bulan September 2021 bergerak negatif dengan turun 50 poin atau 0,18% ke posisi 27640. Nikkei naik 2,32% minggu ini, terbesar sejak Mei, setelah memantul
Secara keseluruhan pelemahan Nikkei banyak dipicu oleh anjloknya saham-saham kapital besar seperti saham SoftBank Group turun 0,42%, saham Sony Group Corp turun 0,58% dan saham Toyota Motor Corp turun 0,49%. Kemudian saham operator Uniqlo Fast Retailing turun 1,13% dan pembuat pasokan medis Terumo Corp merosot 1,78%.
Terjadi pergerakan sebaliknya pada saham transportasi dengan sub sektor transportasi laut dengan kinerja terbaik di Topix, naik 7,92%. Saham Mitsui OSK Lines melonjak 9,96%, Saham Kawasaki Kisen melonjak 7,34% dan saham Nippon Yusen menguat 6,05%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
