Pegang Presidensi G20, Momentum Indonesia Tunjukkan Leadership di Forum Global

542
Sumber:Kemenkeu

(Vibiznews – Economy & Business) – Sungguh membanggakan pada penutupan KTT G20 di Roma Italia 30-31 Oktober 2021 lalu, Indonesia menerima secara resmi penyerahan tongkat estafet Presidensi G20 dari Italia kepada Presiden Republik Indonesia. Presidensi Indonesia yang mengambil tema ‘Recover Together, Recover Stronger’ merupakan momen yang prestigious yang memberikan peluang bagi Indonesia untuk mendorong dan memperkuat upaya pemulihan ekonomi global secara inklusif, kuat, dan berkelanjutan.

Presidensi Indonesia dalam G20 ini tentu berdampak besar bagi negara kita baik dari segi ekonomi, pembangunan sosial maupun manfaat dari segi politik, salah satunya adalah kemampuan untuk mendorong topik kesetaraan akses vaksin Covid-19 bagi negara-negara berkembang.

Selama memegang Presidensi G20, Indonesia akan memiliki andil dalam menentukan keputusan global sebagai solusi nyata atas permasalahan dunia. Indonesia memiliki peran dan kepentingan untuk memastikan ekonomi tumbuh dan pulih dengan baik, termasuk negara-negara G20.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu menjelaskan hal pertama yang terpengaruh ketika terjadi krisis secara global adalah perdagangan internasional yang turun sangat tajam. Masalah tersebut mengakibatkan pengangguran di sektor manufaktur yang memproduksi barang-barang yang diperjualbelikan secara internasional.

“Biasanya kalau krisisnya agak berkepanjangan seperti pandemi ini, maka pemulihan perdagangan ini harus kita pastikan terjadi secara berkelanjutan,” kata Kepala BKF, dilansir dari Kemenkeu.

Di sisi lain, pemulihan ekonomi mulai terjadi di dunia, termasuk Indonesia. Konsumsi barang dan jasa masyarakat mulai meningkat sehingga permintaan menjadi tinggi. Kepala BKF menegaskan supply chain perlu terus dijaga untuk memastikan ketersediaan barang dan jasa dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat.

“Kita harus pastikan supply chain-nya bisa bergerak lagi ketika demand-nya sudah mulai naik lagi. Inilah yang menjadi kerjasama yang harus kita lakukan secara bersama-sama. Di G20 juga kita bicarakan tentang risiko supply chain karena kita lihat harga komoditas dan harga transportasi mulai meningkat. Hubungan dagang harus kita pulihkan dalam konteks biaya untuk melakukan perdagangan tersebut,” ujar Kepala BKF.

Pandemi Covid-19 menyebabkan krisis yang lebih panjang daripada krisis-krisis yang pernah dihadapi dunia sebelumnya. Hal tersebut menyebabkan kinerja perekonomian Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh kinerja perekonomian global.

“Kita ingin agar global ekonomi itu memang pulih secara bersama-sama, pulih secara kuat bersama-sama. Kalau hanya satu negara yang pulih, negara yang lain tidak pulih, apalagi dalam hal kesehatannya, maka pemulihan suatu perekonomian itu tidak akan berkelanjutan. Inilah yang harus kita kerjakan bersama-sama dengan negara-negara G20,” ujar Kepala BKF.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here