Tapering, Harga Minyak dan Yield Obligasi AS Masih Jadi Penggerak Pasar Global – Market Mover 3 November 2021 by Selasti Panjaitan

455

(Vibiznews – Economy & Business) – Untuk pergerakan pasar global pekan ini masih dipengaruhi oleh kebijakan tapering The Fed, harga minyak mentah dunia dan imbal hasil obligasi AS.

Di Pasar Saham

Indeks S&P 500, salah satu indeks utama di pasar saham Amerika Serikat, Wall Street, naik ke rekor tertinggi pada hari Selasa – jelang keputusan utama Federal Reserve – dan didorong oleh kinerja keuangan nan apik dari para emiten.

Dow Jones Industrial Average naik 76 poin. S&P 500 naik 0,35% ke rekor intraday dan Nasdaq Composite yang berfokus pada teknologi naik 0,3%. Ketiga index utama ini rata-rata ditutup pada tertinggi sepanjang masa pada hari Senin, di tengah adanya masalah rantai pasokan, risiko Covid dan issue Tapering

Tidak demikian dengan pergerakan bursa utama di kawasan Asia, indeks saham utama ditutup memerah hari Selasa sore kemarin. Nikkei 225 ditutup turun 0.43%, demikian juga dengan indeks Hangseng, melemah tipis 0.22 persen. Hanya indeks utama Korea Selatan, Kospi yang ditutup melonjak 1.16 persen.

IHSG untuk hari kedua pekan ini ditutup merosot 0.91%, tinggalkan level 6500nya.

Di Pasar Forex

Dollar AS kembali menguat, tetap tangguh terhadap rival utamanya setelah turun pada hari Senin dengan indeks dollar AS bertahan di sekitar level 94.00 pada Selasa pagi.
Menguatnya kembali dollar AS memukul turun GBP/USD maupun EUR/USD. Penurunan GBP/USD bertambah ke 1.3620 terhadap US dolar, dengan kekuatiran Brexit dan ketidakpastian akan hasil pertemuan kebijakan moneter Bank of England pada hari Kamis. Sementara EUR/USD turun ke 1.1580 terhadap US dollar .

Mata uang rupiah ditutup menguat terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa, menguat 24 poin atau 0,17 persen ke level Rp14.251 per dollar AS.

Di Pasar Komoditi

Harga emas di pasar berjangka kontrak bulan Desember turun $12 ke $1,784.00 per troy ons.

Harga minyak WTI di bursa Nymex tertekan turun ke $81.88, ditengah potensi naik dalam jangka pendek. Para trader menahan diri untuk melakukan transaksi besar-besaran menjelang pertemuan OPEC+ pada hari Kamis.

Bagaimana dengan Market Mover pada Minggu ini?
1. Minggu ini, kekuatiran the Fed akan mulai melakukan “tapering” pada bulan November, berpotensi menggerakkan pasar
2. Pasar juga akan digerakkan oleh pergerakan yields obligasi treasury AS yang terus menentukan kenaikan atau penurunan dari USD.
3. Masih tingginya harga minyak mentah WTI berdampak kepada ketakutan pasar akan terjadinya stagflasi sehingga akan bisa menggerakkan pasar.

Yield obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun cenderung melemah, dan telah turun 1,7 bp ke level 1,556% pada pukul 07:00 pagi waktu AS atau hari Selasa kemarin, dari sebelumnya pada penutupan perdagangan hari Senin kemarin berada di level 1,573%.

Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) akan berakhir pada Rabu sore waktu AS, diikuti oleh konferensi pers, di mana Ketua bank sentral AS, Jerome Powell akan memberikan rincian lebih lanjut tentang rencana bank sentral untuk kebijakan moneter ke depannya.

The Fed diperkirakan akan memulai mengurangi program pembelian obligasi bulanan atau tapering senilai US$ 120 miliar, sebagai bagian dari normalisasi kebijakan moneter. Tapering ini dilakukan secara bertahap hingga pertengahan tahun 2022.

Selain dari rapat FOMC, fokus investor pada pekan ini juga tertuju pada perilisan data pekerjaan, di mana pemerintah AS akan merilis data laporan perubahan pekerjaan atau ADP terbaru pada hari Rabu ini.

Kemudian pada Jumat mendatang, akan dirilis data Non Farm Payroll terbaru untuk masa Oktober 2021.

Selasti Panjaitan/Vibiznews

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here