(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran Covid-19, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut :
A. Perkembangan Nilai Tukar 6 -10 Desember 2021
Pada akhir hari Kamis, 9 Desember 2021
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.350 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke level 6,28%.
3. DXY[1] naik ke level 96,27.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 1,499%.
Pada pagi hari Jumat, 10 Desember 2021
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.360 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun stabil pada level 6,28%.
Aliran Modal Asing (Minggu II Desember 2021)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun relatif stabil ke level 78,39 bps per 9 Desember 2021 dari 86,64 bps per 3 Desember 2021.
- Berdasarkan data transaksi 6-9 Desember, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp3,23 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp8,08 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp4,85 triliun.
- Berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden jual neto Rp45,91 triliun.
B. Inflasi berada pada level yang rendah dan terkendali
- Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu II Desember 2021, perkembangan harga pada Desember 2021 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,34% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi 2021 sebesar 1,64%.
- Penyumbang utama inflasi Desember 2021 sampai dengan minggu II yaitu komoditas cabai rawit sebesar 0,08% (mtm), minyak goreng sebesar 0,04% (mtm), cabai merah sebesar 0,03% (mtm), daging ayam ras sebesar 0,02% (mtm), sawi hijau, sabun detergen bubuk, semen dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain bawang merah dan daging sapi masing-masing sebesar -0,01% (mtm).
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Note:
[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting