(Vibiznews – Indeks) – Perdagangan bursa saham Jepang alami profit taking pada hari Rabu (29/12/2021) setelah sesi sebelumnya mencapai keuntungan tertinggi dalam 2 bulan. Indeks Nikkei ditutup dalam zona merah mengikuti sentimen negatif investor pada bursa Wall Street semalam yang menekan saham-saham teknologi.
Selain itu masih ada kekhawatiran investor lokal terhadap meningkatnya kasus covid varian omicron di Jepang. Transmisi komunitas omicron menyebar ke luar kota-kota besar Jepang, dengan pemerintah tetap waspada. Namun sejauh ini pemerintah masih memilih tindakan pengendalian virus daripada penguncian.
Indeks harian Nikkei ditutup turun 0,56% menjadi 28.907 dan untuk indeks Topix turun 0,3% menjadi 1,999. Demikian indeks Nikkei berjangka bulan Maret 2022 bergerak positif dengan menguat 110 poin atau 0,38% ke posisi 28830.
Secara sektoral, saham pembuat chip alami kinerja terburuk seperti saham Tokyo Electron 0,97%, saham Trend Micro turun 2,99%, sementara itu saham Advantest turun 1,63%. Kemudian saham operator toko Uniqlo Fast Retailing menjadi pemberat besar Nikkei lainnya dengan turun 0,71%.
Persentase penurunan terbesar di Nikkei adalah saham pembuat bir Sapporo Holdings yang anjlok 3,79%. Untuk pergerakan sebaliknya terjadi pada saham J.Front Retailing dengan lonjakan 7,40%, karena operator department store melaporkan peningkatan besar dalam lalu lintas pelanggan setelah keadaan darurat dicabut pada akhir September. Kemudian saham SoftBank Group naik 1,86%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting