(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Hong Kong berakhir sedikit lebih tinggi pada perdagangan hari Selasa (4/1/2022) setelah berfluktuasi sepanjang hari, dengan dukungan datang dari rekor bursa Wall Street semalam. Tetapi investor masih khawatir dengan berbagai masalah termasuk omicron dan inflasi tinggi.
Kekuatan Hang Seng dibatasi oleh anjloknya saham sektor teknologi setelah pemerintah China menyelesaikan aturan terbaru keamanan sibernya. Cyberspace Administration of China (CAC) akan menerapkan aturan baru mulai 15 Februari yang mengharuskan perusahaan platform dengan data lebih dari 1 juta pengguna untuk menjalani tinjauan keamanan sebelum mencatatkan saham mereka ke regulator sekuritas luar negeri. Perusahaan tersebut tidak akan diizinkan untuk IPO di luar negeri jika regulator menemukan bahwa keamanan nasional dapat terpengaruh.
Indeks harian Hang Seng ditutup naik tipis 0,1 persen atau 15 poin menjadi 23.289. Demikian untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir turun 0,1 persen atau 2 poin menjadi 2.527. Untuk indeks Hang Seng berjangka bulan Februari 2022 bergerak positif dengan menguat 30 poin atau 0,13% ke posisi 23296.
Secara sektoral penguatan Hang Seng paling banyak disupport oleh kekuatan saham properti yang rebound kuat dan saham telekomunikasi dengan kenaikan 1,63% dan 1,89% masing-masing. Saham properti China Evergrande Group melonjak sebanyak 10% setelah pengembang mengatakan perintah pemerintah untuk menghancurkan 39 bangunan di pulau resor Hainan tidak akan mempengaruhi sisa proyeknya di sana.
Saham telekomunikasi China, termasuk saham China Telecom, China Unicom dan China Mobile naik menjelang listing China Mobile di Shanghai pada hari Rabu. Saham China Mobile menjual 845,7 juta saham seharga 57,58 yuan ($9,06) masing-masing di Shanghai, mewakili 50% premium dari harga sahamnya di Hong Kong.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
